Syahganda Nainggolan Salut dengan Perjuangan Novel Baswedan
Rabu, 15 Desember 2021 - 22:41 WIB
JAKARTA - Ketabahan mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) Novel Baswedan yang rela buta matanya hanya untuk membersihkan korupsi di Indonesia patut diacungi jempol. Demikian disampaikan aktivis senior Syahganda Nainggolan .
“Saat saya bertemu Novel, saya kaget ternyata mata beliau dua-duanya buta. Sebuah risiko yang begitu besar dilakukan oleh seorang pekerja antikorupsi dengan kehilangan dua mata, dan dia mengatakan kepada saya dia tidak pernah menyesal. Karena yang paling penting bukan mata yang buta tapi yang penting hatinya dia tidak akan buta,” kata Syahganda saat menjadi pembicara webinar yang diselenggarakan BEM FISIP UMJ bertajuk "Bedah Tuntas Arah Gerak KPK", Rabu (15/12/2021).
Terkait sosok Novel, Syahganda yang juga Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle ini menuangkan catatannya yang ia beri judul Orang Buta dan Obor Kehidupan: Catatan Buat Novel Baswedan. Dalam tulisannya itu, Syahganda ingin menyampaikan, meskipun Novel mengalami kebutaan secara fisik, namun hal tersebut hanyalah bagian kecil dari perjuangannya.
“Novel lebih takut jika mata hatinya yang buta. Novel memastikan perjuangannya melawan korupsi dan mafia-mafia akan terus berlanjut. Menurutnya, buta itu adalah berada di jalan yang sesat. Dan dia memilih tidak di jalan sesat,” kata Syahganda.
Usai diberhentikan dengan hormat oleh KPK, Novel Baswedan bersama 43 mantan pegawai KPK kini diangkat oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai ASN di institusi Polri. Kini mereka tengah mengikuti pendidikan selama dua minggu yang dilakukan oleh Lembaga Adminitrasi Negara (LAN).
Turut hadir narasumber lain dalam webinar tersebut, yakni Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.
“Saat saya bertemu Novel, saya kaget ternyata mata beliau dua-duanya buta. Sebuah risiko yang begitu besar dilakukan oleh seorang pekerja antikorupsi dengan kehilangan dua mata, dan dia mengatakan kepada saya dia tidak pernah menyesal. Karena yang paling penting bukan mata yang buta tapi yang penting hatinya dia tidak akan buta,” kata Syahganda saat menjadi pembicara webinar yang diselenggarakan BEM FISIP UMJ bertajuk "Bedah Tuntas Arah Gerak KPK", Rabu (15/12/2021).
Terkait sosok Novel, Syahganda yang juga Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle ini menuangkan catatannya yang ia beri judul Orang Buta dan Obor Kehidupan: Catatan Buat Novel Baswedan. Dalam tulisannya itu, Syahganda ingin menyampaikan, meskipun Novel mengalami kebutaan secara fisik, namun hal tersebut hanyalah bagian kecil dari perjuangannya.
“Novel lebih takut jika mata hatinya yang buta. Novel memastikan perjuangannya melawan korupsi dan mafia-mafia akan terus berlanjut. Menurutnya, buta itu adalah berada di jalan yang sesat. Dan dia memilih tidak di jalan sesat,” kata Syahganda.
Usai diberhentikan dengan hormat oleh KPK, Novel Baswedan bersama 43 mantan pegawai KPK kini diangkat oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai ASN di institusi Polri. Kini mereka tengah mengikuti pendidikan selama dua minggu yang dilakukan oleh Lembaga Adminitrasi Negara (LAN).
Turut hadir narasumber lain dalam webinar tersebut, yakni Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.
(mhd)
tulis komentar anda