Terungkap! Agen Mossad Israel Pernah Tes Intel Indonesia: 15 Menit Tekuk Musuh
Minggu, 12 Desember 2021 - 05:30 WIB
“Militerisasi Bakin yang terjadi pada awal pembentukannya ditandai dengan penempatan langsung Bakin di bawah kepemimpinan Soeharto yang dibantu oleh para perwira militer, seperti Soedirgo dan Yoga Soegomo,” kata Andi Widjajanto dalam bukunya Hubungan Intelijen-Negara.
Di saat Bais makin mencorong, Bakin merasa perlu mempertahankan kedudukannya. Pada awal 1983, seorang penasihat Israel tiba di Jakarta untuk mengajarkan teknik intelijen kepada lima pejabat junior terpilih guna penugasan di luar negeri.
Pada Juli, kandidat Bakin gelombang pertama mengunjungi Israel untuk mendapatkan pelatihan tambahan selama enam minggu tentang cara menangani agen. Pelatihan ini menekankan aspek improvisasi.
Salah satu agen intelijen Bakin yang dilatih Mossad itu mengenang bagaimana mereka dididik. Selama 15 kali kesempatan, instruktur mengajaknya ke hotel mewah dan menunjuk seorang asing yang duduk sendirian di lobi.
“Saya hanya punya waktu 15 menit untuk mengarang sebuah cerita, memperkenalkan diri dan meyakinkan orang ersebut untuk bertemu lagi dengan saya di lobi jam tujuh malam itu. Jika target menunggu malam itu, saya lulus,” ucapnya, ditulis Ken.
Lihat Juga: Kisah Zulkifli Lubis, Bapak Intelijen Indonesia Dituding Terlibat Peristiwa Cikini yang Meneror Soekarno
Baca Juga
Di saat Bais makin mencorong, Bakin merasa perlu mempertahankan kedudukannya. Pada awal 1983, seorang penasihat Israel tiba di Jakarta untuk mengajarkan teknik intelijen kepada lima pejabat junior terpilih guna penugasan di luar negeri.
Pada Juli, kandidat Bakin gelombang pertama mengunjungi Israel untuk mendapatkan pelatihan tambahan selama enam minggu tentang cara menangani agen. Pelatihan ini menekankan aspek improvisasi.
Salah satu agen intelijen Bakin yang dilatih Mossad itu mengenang bagaimana mereka dididik. Selama 15 kali kesempatan, instruktur mengajaknya ke hotel mewah dan menunjuk seorang asing yang duduk sendirian di lobi.
“Saya hanya punya waktu 15 menit untuk mengarang sebuah cerita, memperkenalkan diri dan meyakinkan orang ersebut untuk bertemu lagi dengan saya di lobi jam tujuh malam itu. Jika target menunggu malam itu, saya lulus,” ucapnya, ditulis Ken.
Lihat Juga: Kisah Zulkifli Lubis, Bapak Intelijen Indonesia Dituding Terlibat Peristiwa Cikini yang Meneror Soekarno
(muh)
tulis komentar anda