Kisah Aktivis Soe Hok Gie yang Meninggal Dunia di Dekapan Puncak Mahameru
Sabtu, 11 Desember 2021 - 07:57 WIB
Gie duduk ditepian lereng menjelang puncak Semeru, ia termenung dengan ciri khasnya. Duduk sambil menopang dagu. Rudy lalu menyapa Gie. Gie balas menyapa dengan menitipkan sejemput daun cemara untuk dititipkan kepada mahasiswi di kampusnya sebagai bukti mereka berhasil mendaki ke Gunung Semeru.
Karena udara dan gas beracun di puncak Mahameru semakin banyak, teman-teman Gie mengajak segera bergegas turun. Namun, Gie dan Idhan tak pernah sempat turun dari puncak Mahameru. Mereka meninggal dunia di dekapan Semeru. Kepergian Gie terjadi pada tanggal 16 Desember, persis satu sebelum hari ulang tahunnya yang ke-27 tahun. Gie meninggal muda.
Evakuasi jenazah Gie dan Idhan membutuhkan perjuangan yang sangat panjang dikarenakan mereka meninggal di puncak Mahameru. Jenazah lalu Soe Hok Gie disemayamkan terlebih dahulu di Fakultas Sastra UI sebelum dimakamkan di pemakaman Kebon Jahe Kober atau Kerkhof Laan di Tanah Abang.
Tempat pemakaman tertua itu kini berahli fungsi menjadi Museum Taman Prasasti dan banyak dikunjungi oleh pecinta alam dan para pendaki.
Karena udara dan gas beracun di puncak Mahameru semakin banyak, teman-teman Gie mengajak segera bergegas turun. Namun, Gie dan Idhan tak pernah sempat turun dari puncak Mahameru. Mereka meninggal dunia di dekapan Semeru. Kepergian Gie terjadi pada tanggal 16 Desember, persis satu sebelum hari ulang tahunnya yang ke-27 tahun. Gie meninggal muda.
Evakuasi jenazah Gie dan Idhan membutuhkan perjuangan yang sangat panjang dikarenakan mereka meninggal di puncak Mahameru. Jenazah lalu Soe Hok Gie disemayamkan terlebih dahulu di Fakultas Sastra UI sebelum dimakamkan di pemakaman Kebon Jahe Kober atau Kerkhof Laan di Tanah Abang.
Tempat pemakaman tertua itu kini berahli fungsi menjadi Museum Taman Prasasti dan banyak dikunjungi oleh pecinta alam dan para pendaki.
(kri)
tulis komentar anda