Anwar Abbas ke Menpan RB: Mana Lebih Berbahaya Radikalisme atau KKN?
Kamis, 09 Desember 2021 - 07:36 WIB
Tak sampai di situ, Anwar juga mempertanyakan soal lebih bahaya mana paham radikalisme dibandingkan dengan paham komunisme politik serta liberalisme kapitalisme yang juga berkembang. Masih menurutnya, jawaban teraman yakni dengan mengatakan bahwa paham-paham sama berbahayanya karena bertentangan dengan negara dan konstitusi
"Jika demikian keadaannya maka muncul pertanyaan, mengapa Menpan RB tidak sibuk dan disibukkan dengan urusan mengetes dan mengetahui paham yang dimiliki oleh para calon Eselon 1 tersebut, apakah mereka sudah terkontaminasi oleh paham komunisme politik atau oleh paham dan ideologi liberalisme kapitalisme?" tegas dia.
Anwar menegaskan seluruh pertanyaan tersebut perlu dilontarkan kepada Menpan RB. Hal tersebut sebagai bentuk cinta dan bertanggung jawab untuk mempertahankan jati diri bangsa Indonesia yang berfalsafah Pancasila dan memiliki hukum dasar UUD 1945.
"Kita sama-sama tahu jika salah satu saja dari ketiga paham tersebut yaitu paham radikalisme, komunisme politik, dan paham liberalisme kapitalisme itu telah merasuki para pejabat di negeri ini maka masalah perpecahan dan kehancuran bangsa dan negara ini tentu tinggal menunggu waktu dan kita sebagai warga bangsa tentu saja tidak mau hal itu terjadi," pungkas dia.
"Jika demikian keadaannya maka muncul pertanyaan, mengapa Menpan RB tidak sibuk dan disibukkan dengan urusan mengetes dan mengetahui paham yang dimiliki oleh para calon Eselon 1 tersebut, apakah mereka sudah terkontaminasi oleh paham komunisme politik atau oleh paham dan ideologi liberalisme kapitalisme?" tegas dia.
Anwar menegaskan seluruh pertanyaan tersebut perlu dilontarkan kepada Menpan RB. Hal tersebut sebagai bentuk cinta dan bertanggung jawab untuk mempertahankan jati diri bangsa Indonesia yang berfalsafah Pancasila dan memiliki hukum dasar UUD 1945.
"Kita sama-sama tahu jika salah satu saja dari ketiga paham tersebut yaitu paham radikalisme, komunisme politik, dan paham liberalisme kapitalisme itu telah merasuki para pejabat di negeri ini maka masalah perpecahan dan kehancuran bangsa dan negara ini tentu tinggal menunggu waktu dan kita sebagai warga bangsa tentu saja tidak mau hal itu terjadi," pungkas dia.
(kri)
tulis komentar anda