Bakal Rekrut Santri, KSAD Dudung Disarankan juga Adopsi Budaya Pesantren ke TNI
Rabu, 08 Desember 2021 - 17:10 WIB
JAKARTA - Pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ) Jenderal Dudung Abdurachman bahwa dirinya akan merekrut santri penghapal Quran (hafiz) sebagai prajurit TNI diapresiasi positif sejumlah kalangan. Meskipun begitu, hal tersebut bukanlah sesuatu yang baru.
"Nah saya mengapresiasi mengapresiasi apa yang disampaikan KSAD TNI Pak Dudung yang konon katanya juga keluarga santri, turunannya Sunan Kalijogo, ya maklumlah," kata Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid dalam Diskusi 4 Pilar MPR RI bertajuk "TNI Rekrut Santri untuk Memperkokoh NKRI" di Media Center DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/12/2021).
"Tetapi perlu sahabat-sahabat ketahui, TNI merekrut santri khususnya dari jalur penghafal Al-Qur’an itu sudah lama, sudah lama, Bukannya Pak Dudung saja. Saya ini ketua Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran,” ujar politikus PKB ini.
Menurut dia, pada 2019 ada alumnus perguruan tinggi Al-Qur’an yang mendaftar lewat jalur khusus untuk rohaniawan di TNI. Dari 13 orang, 6 orang di antaranya diterima. Empat orang di matra laut dan dua lainnya matra darat. ”Salah satunya bahkan menjadi yang terbaik di matra laut, namanya Haji Rosadi sekarang ditempatkan di Lhokseumawe," kata Jazilul.
Fakta ini, lanjut Jazilul, menunjukkan bahwa kalangan santri, baik secara fisik maupun secara intelektual ternyata mumpuni. Mereka ditempatkannya di bidang intelijen. "Jadi itu, Pak Dudung melihat sekarang hari ini, tantangan hari ini, bahwa ada sebagian yang mengguakan agama untuk menjadi (pemisah), bukan menjadi perekat," ujarnya.
Untuk itu, di TNI perlu ada orang-orang yang memiliki kemampuan untu menjelaskan perihal agama, bukan hanya Islam tapi semua agama. "Di situ menurut saya para santri itu penting, karena menurut saya para santri itu sudah punya kekuatan fisik keagamaan dan visi kesantrian," tutur Jazilul.
Jazilul menambahkan, santri itu diajarkan lagu hubbul wathon minal iman. Artinya. cinta tanah air sebagian dari iman. Dalam konteks TNI, lagu itu sudah senapas dengan sapta marga.
"Oleh sebab itu TNI juga mengadopsi apa-apa yang menjadi, apakah lagu, apakah simbol, apakah ajaran yang mengarah pada memperkuat persatuan, merekatkan kebangsaan itu salah satunya," usulnya.
"Nah saya mengapresiasi mengapresiasi apa yang disampaikan KSAD TNI Pak Dudung yang konon katanya juga keluarga santri, turunannya Sunan Kalijogo, ya maklumlah," kata Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid dalam Diskusi 4 Pilar MPR RI bertajuk "TNI Rekrut Santri untuk Memperkokoh NKRI" di Media Center DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/12/2021).
"Tetapi perlu sahabat-sahabat ketahui, TNI merekrut santri khususnya dari jalur penghafal Al-Qur’an itu sudah lama, sudah lama, Bukannya Pak Dudung saja. Saya ini ketua Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran,” ujar politikus PKB ini.
Menurut dia, pada 2019 ada alumnus perguruan tinggi Al-Qur’an yang mendaftar lewat jalur khusus untuk rohaniawan di TNI. Dari 13 orang, 6 orang di antaranya diterima. Empat orang di matra laut dan dua lainnya matra darat. ”Salah satunya bahkan menjadi yang terbaik di matra laut, namanya Haji Rosadi sekarang ditempatkan di Lhokseumawe," kata Jazilul.
Fakta ini, lanjut Jazilul, menunjukkan bahwa kalangan santri, baik secara fisik maupun secara intelektual ternyata mumpuni. Mereka ditempatkannya di bidang intelijen. "Jadi itu, Pak Dudung melihat sekarang hari ini, tantangan hari ini, bahwa ada sebagian yang mengguakan agama untuk menjadi (pemisah), bukan menjadi perekat," ujarnya.
Untuk itu, di TNI perlu ada orang-orang yang memiliki kemampuan untu menjelaskan perihal agama, bukan hanya Islam tapi semua agama. "Di situ menurut saya para santri itu penting, karena menurut saya para santri itu sudah punya kekuatan fisik keagamaan dan visi kesantrian," tutur Jazilul.
Jazilul menambahkan, santri itu diajarkan lagu hubbul wathon minal iman. Artinya. cinta tanah air sebagian dari iman. Dalam konteks TNI, lagu itu sudah senapas dengan sapta marga.
"Oleh sebab itu TNI juga mengadopsi apa-apa yang menjadi, apakah lagu, apakah simbol, apakah ajaran yang mengarah pada memperkuat persatuan, merekatkan kebangsaan itu salah satunya," usulnya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda