Kompolnas Minta Sanksi Tegas Anggota Polri yang Terlibat Keributan di Timika Papua
Selasa, 30 November 2021 - 08:22 WIB
JAKARTA - Prajurit Kopassus TNI yang tergabung dalam Satgas Nanggala terlibat keributan dengan personel Brimob Polri yang tergabung dalam Satgas Amole di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 (depan Mess Hall), Timika, Papua, Sabtu, 27 November 2021 karena persoalan harga rokok.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengaku sangat menyesalkan terjadinya bentrokan antara dua kelompok prajurit kebanggaan Indonesia tersebut hanya karena hal sepele. "Jika melihat yang bentrok pangkatnya bintara dan tamtama, saya perkirakan usianya masih muda sehingga masuk akal jika masih emosional ketika bertugas di lapangan," ujar Poengky, Selasa (30/11/2021).
Menurutnya, para prajurit tersebut terkadang masih sempit memandang jiwa korsa sehingga rentan jika terjadi gesekan. "Oleh karena itu, selain perlu diberikannya sanksi internal yang tegas bagi anggota-anggota yang bentrok agar ada efek jera," tuturnya.
Poengky juga mengingatkan penting bagi atasan untuk benar-benar mengawasi dan menjaga anak buah agar dapat bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik. Hal ini dikatakan Poengky Indarti penting agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika ditugaskan bersama institusi yang lain.
"Selama ini Kapolri dan Panglima TNI sudah menunjukkan sinergitas dan soliditas, maka seluruh anggota di bawahnya harus meneladani. Jika ada anggota yang berani bersikap beda, berarti yang bersangkutan melawan perintah pimpinan Polri dan TNI," tegas.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengaku sangat menyesalkan terjadinya bentrokan antara dua kelompok prajurit kebanggaan Indonesia tersebut hanya karena hal sepele. "Jika melihat yang bentrok pangkatnya bintara dan tamtama, saya perkirakan usianya masih muda sehingga masuk akal jika masih emosional ketika bertugas di lapangan," ujar Poengky, Selasa (30/11/2021).
Baca Juga
Menurutnya, para prajurit tersebut terkadang masih sempit memandang jiwa korsa sehingga rentan jika terjadi gesekan. "Oleh karena itu, selain perlu diberikannya sanksi internal yang tegas bagi anggota-anggota yang bentrok agar ada efek jera," tuturnya.
Baca Juga
Poengky juga mengingatkan penting bagi atasan untuk benar-benar mengawasi dan menjaga anak buah agar dapat bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik. Hal ini dikatakan Poengky Indarti penting agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika ditugaskan bersama institusi yang lain.
"Selama ini Kapolri dan Panglima TNI sudah menunjukkan sinergitas dan soliditas, maka seluruh anggota di bawahnya harus meneladani. Jika ada anggota yang berani bersikap beda, berarti yang bersangkutan melawan perintah pimpinan Polri dan TNI," tegas.
(cip)
tulis komentar anda