LB Moerdani, Jenderal Kesayangan yang Berani Mengusik Kekuasaan Soeharto

Jum'at, 26 November 2021 - 06:09 WIB
Ternyata, di mana pun ditempatkan berlian tetaplah berlian. Benny tetap bersinar. Dia berperan besar dalam proses pembentukan negara dan pemerintahan negara sahabat untuk bergabung dalam organisasi bernama ASEAN.

Benny juga yang kemudian meyakinkan negara-negara ASEAN bahwa Vietnam tidak berbahaya. Dia kemudian hari, keyakinan Benny tersebut akhirnya terbukti. Vietnam menjadi salah satu kekuatan ASEAN. Kata mantan Presiden Filipina Fidel Ramos, "ASEAN berutang banyak kepada Benny Moerdani."

Berhasil mengemban sejumlah tugas negara, kiprah Benny semakin lengkap dengan mendapat kepercayaan penuh dari Presiden Soeharto di tahun 1974. Beberapa hari setelah peristiwa Malari, Benny dipanggil pulang dari tempat dinasnya di Korea Selatan. Sejak itulah, Benny menjadi salah satu tangan kanan Soeharto dalam keamanan presiden dan keamanan negara.

Pengabdian Benny beralih dari hutan belantara di Irian, Kalimantan, Sulawesi, serta luar negeri ke pusaran kekuasaan di sekitar Istana. Benny menjelma menjadi salah satu orang terkuat.

Tidak Silau Jabatan

Sepak terjang Benny yang cemerlang, tidak membuatnya memiliki ambisi untuk lebih dari itu. Benny dikenal tidak silau dengan jabatan dan tidak berambisi menjadi penguasa. Hal yang sempat dituduhkan kepadanya oleh sejumlah pihak.

"Di benak Pak Benny, kepentingan negaralah yang utama, termasuk kepentingan Presiden yang menjadi pemimpin negara," kata Dodi Mawardi.

Dia mengungkapkan mungkin hanya Benny pejabat negara yang berani "mengusik" kekuasaan Soeharto. Tapi bukan untuk menggantikannya. Benny mengingatkan Soeharto tentang kekuasaannya yang sudah terlalu lama. Hanya Benny orang dekat Soeharto yang berani mengatakan hal tersebut.

"Sebuah fakta pahit yang tetap harus disampaikan kepada pimpinan, karena sebagai seorang intel sejati, Pak Benny tahu persis kondisi lapangan. Sebuah sikap yang berbuah lebih pahit lagi karena kemudian Pak Benny "tersingkir" dari pusaran kekuasaan," tutur Dodi Mawardi.

Soeharto ternyata tidak terima dengan nasihati dari Benny. Apa yang disampaikan dan diingatkan oleh Benny menjadi kenyataan. Soeharto terpaksa harus lengser dengan cara menyakitkan pada 1998 melalui demo besar-besaran.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More