Ngeri! Ini Akan Dilakukan KSAD Jenderal Dudung dalam Membangun TNI AD
Selasa, 23 November 2021 - 14:00 WIB
Oleh karena itu dia menegaskan, beberapa langkah yang substansial perlu diimplementasikan guna mewujudkan komitmen tersebut. Langkah yang diambil pun sejalan dengan misi Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa untuk melakukan perubahan doktrin dan organisasional.
"Langkah fundamental yang diambil yaitu merubah paradigma berpikir tentang manajemen pembangunan postur TNI AD yang biasanya berorientasi pada fungsi seperti intelijen, operasi, latihan, personel, logistik, teritorial, dan perencanaan menjadi berorientasi pada komponen seperti doktrin, organisasi, latihan, material, pendidikan, personel, dan fasilitas," jelasnya.
Dudung melihat bahwa manajemen berorientasi fungsi tanpa benar-benar memperhatikan keterkaitan antar komponen akan menyebabkan bias, dan tidak memiliki landasan berpijak kuat dalam proses pembangunan postur yang berkelanjutan.
Menurut dia, kondisi ini merupakan pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Adapun salah satu yang signifikan adalah interoperabilitas atau interaksi antar komponen.
"Seperti halnya modernisasi alutsista TNI AD dan perubahan desain organisasi yang begitu cepat, perlu dibarengi secara simultan dengan komponen lainnya baik doktrin, personel, pendidikan, dan latihan, sehingga belanja pertahanan TNI AD yang memadai, dapat memberikan efek dan outcome yang diharapkan," ucapnya.
"Langkah fundamental yang diambil yaitu merubah paradigma berpikir tentang manajemen pembangunan postur TNI AD yang biasanya berorientasi pada fungsi seperti intelijen, operasi, latihan, personel, logistik, teritorial, dan perencanaan menjadi berorientasi pada komponen seperti doktrin, organisasi, latihan, material, pendidikan, personel, dan fasilitas," jelasnya.
Dudung melihat bahwa manajemen berorientasi fungsi tanpa benar-benar memperhatikan keterkaitan antar komponen akan menyebabkan bias, dan tidak memiliki landasan berpijak kuat dalam proses pembangunan postur yang berkelanjutan.
Menurut dia, kondisi ini merupakan pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Adapun salah satu yang signifikan adalah interoperabilitas atau interaksi antar komponen.
"Seperti halnya modernisasi alutsista TNI AD dan perubahan desain organisasi yang begitu cepat, perlu dibarengi secara simultan dengan komponen lainnya baik doktrin, personel, pendidikan, dan latihan, sehingga belanja pertahanan TNI AD yang memadai, dapat memberikan efek dan outcome yang diharapkan," ucapnya.
(maf)
tulis komentar anda