Ngeri! Ini Akan Dilakukan KSAD Jenderal Dudung dalam Membangun TNI AD
Selasa, 23 November 2021 - 14:00 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menggelar entry briefing kepada jajaran di hari pertamanya sebagai orang nomor satu di Matra Darat. Dudung pun langsung menyampaikan visi dan misinya.
Baca Juga: TNI AD
Eks Pangkostrad ini menyadari, dua tahun terakhir, merupakan tahun yang berat bagi perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Menurut dia, pandemi telah mendorong pemerintah mengeluarkan kebijakan refocusing dan realokasi anggaran, yang tentunya berdampak juga pada anggaran pertahanan.
Dia menjelaskan, dampak dari pandemi Covid-19 pada perekonomian dan keuangan diperkirakan tak hanya berdampak pada tahun ini saja. Namun, dapat berlanjut untuk beberapa tahun ke depan.
"KSAD menegaskan bahwa TNI AD sebagai instansi pemerintah perlu merespons langkah yang diambil pemerintah tersebut dengan pengelolaan anggaran yang efisien, namun tetap menghasilkan postur TNI AD yang optimal," tulis Dispenad dalam keterangan tertulis, Selasa (23/11/2021).
Keadaan yang sulit tersebut, dijadikan sebagai peluang bagi Dudung untuk melakukan perubahan dan penataan organisasi yang sudah ada. TNI AD juga akan meminimalisir pengadaan, tetapi dengan tetap dalam koridor tepat dan bijaksana.
"Memahami urgensi dari pembangunan postur TNI AD yang berkelanjutan, Jenderal TNI Dudung memiliki komitmen untuk dapat melanjutkan transformasi TNI AD yang realistis dan dapat tercapai," katanya.
Dudung menyadari bahwa membangun postur pertahanan yang ideal membutuhkan anggaran yang besar. Namun, ada cara lain yang diterapkan, yakni prinsip 'Low Cost-High Impact'.
"Menggunakan anggaran seminimal mungkin, namun memiliki dampak yang signifikan dan menyeluruh bagi organisasi. TNI AD sebagai ‘mesin perang’ memiliki beberapa komponen yang berhubungan satu dan lainnya, dimana harus berfungsi dengan baik, agar ‘mesin’ dapat berjalan dengan optimal," jelasnya.
Baca Juga: TNI AD
Eks Pangkostrad ini menyadari, dua tahun terakhir, merupakan tahun yang berat bagi perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Menurut dia, pandemi telah mendorong pemerintah mengeluarkan kebijakan refocusing dan realokasi anggaran, yang tentunya berdampak juga pada anggaran pertahanan.
Dia menjelaskan, dampak dari pandemi Covid-19 pada perekonomian dan keuangan diperkirakan tak hanya berdampak pada tahun ini saja. Namun, dapat berlanjut untuk beberapa tahun ke depan.
"KSAD menegaskan bahwa TNI AD sebagai instansi pemerintah perlu merespons langkah yang diambil pemerintah tersebut dengan pengelolaan anggaran yang efisien, namun tetap menghasilkan postur TNI AD yang optimal," tulis Dispenad dalam keterangan tertulis, Selasa (23/11/2021).
Keadaan yang sulit tersebut, dijadikan sebagai peluang bagi Dudung untuk melakukan perubahan dan penataan organisasi yang sudah ada. TNI AD juga akan meminimalisir pengadaan, tetapi dengan tetap dalam koridor tepat dan bijaksana.
"Memahami urgensi dari pembangunan postur TNI AD yang berkelanjutan, Jenderal TNI Dudung memiliki komitmen untuk dapat melanjutkan transformasi TNI AD yang realistis dan dapat tercapai," katanya.
Dudung menyadari bahwa membangun postur pertahanan yang ideal membutuhkan anggaran yang besar. Namun, ada cara lain yang diterapkan, yakni prinsip 'Low Cost-High Impact'.
"Menggunakan anggaran seminimal mungkin, namun memiliki dampak yang signifikan dan menyeluruh bagi organisasi. TNI AD sebagai ‘mesin perang’ memiliki beberapa komponen yang berhubungan satu dan lainnya, dimana harus berfungsi dengan baik, agar ‘mesin’ dapat berjalan dengan optimal," jelasnya.
tulis komentar anda