Peradaban yang Berbenturan
Sabtu, 06 Juni 2020 - 09:59 WIB
Transaksi legal maupun ilegal di ruang virtual, punya konsekuensi yang sama kuatnya dengan transaksi di ruang-ruang aktual.
Benturan peradaban antara realitas digital dengan analog, juga termanifestasi saat masyarakat mengalami kebingungan kepemilikan ruang, antara “yang privat” dengan “yang publik”. Media digital yang dimiliki dan dikelola personal, dalam kenyataannya memiliki pengaruh pada publik luas. Terlebih ketika informasi yang diproduksi dan didistribusikan mengalami konsumsi trending.
Komunikasi personal, menurut Castells, tak jarang berubah jadi mass self communication. Komunikasi dilakukan personal, namun punya implikasi massal. Termasuk dalam benturan itu adalah, kegagapan masyarakat terhadap penggunaan ruang privat dengan ruang publik.
Ruang privat yang harusnya jadi panggung belakang, tertukar jadi panggung depan yang sifatnya publik. Lewat media digital, hari-hari ini, dapat disaksikan adegan intim interpersonal, pertikaian domestik maupun drama pribadi yang lazimnya jadi konsumsi terbatas. Peradaban luas masyarakat hari ini, diwarnai wacana privat yang harusnya selesai di tingkat personal. Pertanyaan besarnya kemudian, apa produk dari benturan peradaban yang timbul oleh tak dipahamimya realitas digital dengan realitas analog ini?
Benturan peradaban antara realitas digital dengan analog, juga termanifestasi saat masyarakat mengalami kebingungan kepemilikan ruang, antara “yang privat” dengan “yang publik”. Media digital yang dimiliki dan dikelola personal, dalam kenyataannya memiliki pengaruh pada publik luas. Terlebih ketika informasi yang diproduksi dan didistribusikan mengalami konsumsi trending.
Komunikasi personal, menurut Castells, tak jarang berubah jadi mass self communication. Komunikasi dilakukan personal, namun punya implikasi massal. Termasuk dalam benturan itu adalah, kegagapan masyarakat terhadap penggunaan ruang privat dengan ruang publik.
Ruang privat yang harusnya jadi panggung belakang, tertukar jadi panggung depan yang sifatnya publik. Lewat media digital, hari-hari ini, dapat disaksikan adegan intim interpersonal, pertikaian domestik maupun drama pribadi yang lazimnya jadi konsumsi terbatas. Peradaban luas masyarakat hari ini, diwarnai wacana privat yang harusnya selesai di tingkat personal. Pertanyaan besarnya kemudian, apa produk dari benturan peradaban yang timbul oleh tak dipahamimya realitas digital dengan realitas analog ini?
(dam)
tulis komentar anda