Menimbang Calon Ketua Umum PBNU, Kiai Said atau Gus Yahya
Kamis, 18 November 2021 - 16:11 WIB
Selain alasan regenerasi, keinginan pergantian di pucuk pimpinan PBNU karena Kiai Said dianggap melakukan praktik politik praktis karena menerima posisi Komisaris Utama PT KAI.
Kiai Said juga kerap menuai kritik atas pernyataannya. Salah satunya pada 18 Oktober 2021, ia berujar bahwa "Semua jabatan keagamaan harus dari orang NU, kalau nggak nanti salah semua". Pernyataan ini dianggap mendiskreditkan tokoh-tokoh muslim lain. Statement ini banyak menuai kritik, salah satunya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pernyataan kotroversial lainnya ketika Kiai Said muncul dalam sebuah video singkat mengatakan, "Tak ada ayat Alquran yang menerangkan Allah itu ada. Sekarang saya tanya Allah itu ada gak? Di Alquran tuh ga ada. Pasti baru tahu kan, baru dengar kan?" kata Said Aqil dalam video berdurasi 57 detik tersebut.
Baca juga: Muktamar NU Ditunda, Pelaksanaannya Diputuskan 31 Januari 2022
b. KH Yahya Cholil Staquf
Gus Yahya menjabat sebagai Katib Aam PBNU Periode 2015-2020. Dia merupakan kader NU yang memiliki hubungan kekeluargaan atau kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Sosok Gus Yahya sering dikaitkan dengan kedekatannya dengan Yahudi. Kunjungannya ke Israel pada 2018 menjadi jejak digital Gus Yahya yang disorot warga NU. Saat itu Gus Yahya memegang posisi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Kunjungan Gus Yahya tersebut memicu penolakan dari berbagai kalangan. "Kalau temannya Yahudi berarti dia cocok dan satu visi dengan Yahudi. Padahal Yahudi sudah lama ingin menguasai NU," kata mantan Ketua PCNU Kota Surabaya, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim.
Terakhir, beredar di media online surat per 22 September 2021 yang mengatasnamakan PBNU. Surat tersebut berisikan bahwa Gus Yahya dengan mengatasnamakan NU menyampaikan undangan kepada perhimpunan Yahudi AS, untuk menyelenggarakan dialog antaragama tahun depan, dalam rangka kepemimpinan G20 Indonesia.
Kiai Said juga kerap menuai kritik atas pernyataannya. Salah satunya pada 18 Oktober 2021, ia berujar bahwa "Semua jabatan keagamaan harus dari orang NU, kalau nggak nanti salah semua". Pernyataan ini dianggap mendiskreditkan tokoh-tokoh muslim lain. Statement ini banyak menuai kritik, salah satunya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pernyataan kotroversial lainnya ketika Kiai Said muncul dalam sebuah video singkat mengatakan, "Tak ada ayat Alquran yang menerangkan Allah itu ada. Sekarang saya tanya Allah itu ada gak? Di Alquran tuh ga ada. Pasti baru tahu kan, baru dengar kan?" kata Said Aqil dalam video berdurasi 57 detik tersebut.
Baca juga: Muktamar NU Ditunda, Pelaksanaannya Diputuskan 31 Januari 2022
b. KH Yahya Cholil Staquf
Gus Yahya menjabat sebagai Katib Aam PBNU Periode 2015-2020. Dia merupakan kader NU yang memiliki hubungan kekeluargaan atau kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Sosok Gus Yahya sering dikaitkan dengan kedekatannya dengan Yahudi. Kunjungannya ke Israel pada 2018 menjadi jejak digital Gus Yahya yang disorot warga NU. Saat itu Gus Yahya memegang posisi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Kunjungan Gus Yahya tersebut memicu penolakan dari berbagai kalangan. "Kalau temannya Yahudi berarti dia cocok dan satu visi dengan Yahudi. Padahal Yahudi sudah lama ingin menguasai NU," kata mantan Ketua PCNU Kota Surabaya, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim.
Terakhir, beredar di media online surat per 22 September 2021 yang mengatasnamakan PBNU. Surat tersebut berisikan bahwa Gus Yahya dengan mengatasnamakan NU menyampaikan undangan kepada perhimpunan Yahudi AS, untuk menyelenggarakan dialog antaragama tahun depan, dalam rangka kepemimpinan G20 Indonesia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda