Menimbang Calon Ketua Umum PBNU, Kiai Said atau Gus Yahya
Kamis, 18 November 2021 - 16:11 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) telah memutuskan menunda penyelenggaraan Muktamar NU yang sedianya digelar pada 23-25 Desember 2021.
Muktamar NU tetap akan digelar di Lampung. Ada tiga lokasi yang dipilih, yakni di Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung Tengah; Universitas Islam Negeri Lampung, dan Universitas Malahayati Lampung.
Salah satu agenda penting dalam Muktamar NU nanti adalah pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2020-2025. Dari belasan nama kandidat yang muncul, hanya dua yang kuat, yakni KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan sang petahana KH Said Aqil Siroj (Kiai Said). Kuatnya pengaruh Kiai Said dan Gus Yahya di akar rumput belum dapat tertandingi oleh nama-nama lainnya.
Baca juga: PBNU Bakal Tunda Muktamar NU karena PPKM Level 3 di Akhir Tahun
Lembaga survei independen menghimpun bahwa 43% PW/PCNU telah menentukan arah dukungan. Untuk sementara, Kiai Said unggul tipis dengan 47% dibanding Gus Yahya yang mendapatkan dukungan 46%.
Berikut ini sekilas mengenai sepak terjang kedua calon Ketum PBNU tersebut:
1. KH Said Aqil Siroj
Ulama asal Cirebon ini telah memimpin PBNU selama 2 periode. Kiai Said berhasil terpilih kembali pada Muktamar ke-33 di Jombang lewat kemenangan meyakinkan atas pesaing-pesaingnya. Tidak seperti Muktamar sebelumnya, jalan Kiai Said pada Muktamar ke-34 diprediksi lebih sulit dan terjal. Salah satu yang memberatkan adalah status sebagai petahana selama 2 periode berturut-turut mendorong warga NU menyuarakan regenerasi di tubuh organisasi.
Muktamar NU tetap akan digelar di Lampung. Ada tiga lokasi yang dipilih, yakni di Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung Tengah; Universitas Islam Negeri Lampung, dan Universitas Malahayati Lampung.
Salah satu agenda penting dalam Muktamar NU nanti adalah pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2020-2025. Dari belasan nama kandidat yang muncul, hanya dua yang kuat, yakni KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan sang petahana KH Said Aqil Siroj (Kiai Said). Kuatnya pengaruh Kiai Said dan Gus Yahya di akar rumput belum dapat tertandingi oleh nama-nama lainnya.
Baca juga: PBNU Bakal Tunda Muktamar NU karena PPKM Level 3 di Akhir Tahun
Lembaga survei independen menghimpun bahwa 43% PW/PCNU telah menentukan arah dukungan. Untuk sementara, Kiai Said unggul tipis dengan 47% dibanding Gus Yahya yang mendapatkan dukungan 46%.
Berikut ini sekilas mengenai sepak terjang kedua calon Ketum PBNU tersebut:
1. KH Said Aqil Siroj
Ulama asal Cirebon ini telah memimpin PBNU selama 2 periode. Kiai Said berhasil terpilih kembali pada Muktamar ke-33 di Jombang lewat kemenangan meyakinkan atas pesaing-pesaingnya. Tidak seperti Muktamar sebelumnya, jalan Kiai Said pada Muktamar ke-34 diprediksi lebih sulit dan terjal. Salah satu yang memberatkan adalah status sebagai petahana selama 2 periode berturut-turut mendorong warga NU menyuarakan regenerasi di tubuh organisasi.
tulis komentar anda