Profil Soemitro Djojohadikoesoemo, Ayah Mantan Danjen Kopassus yang Melahirkan Banyak Menteri
Selasa, 16 November 2021 - 05:08 WIB
JAKARTA - Prof Dr Soemitro Djojohadikoesoemo merupakan seorang ekonom dan politikus yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ia dikenal memiliki murid yang banyak berhasil menjadi menteri pada era Presiden Soeharto, seperti JB Sumarlin, Ali Wardhana, dan Widjojo Nitisastro.
Soemitro lahir pada 29 Mei 1917 di Kebumen, Jawa Tengah. Soemitro merupakan anak dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia, Ketua DPAS pertama dan seorang anggota BPUPKI. Soemitro adalah ayah dari mantan Danjen Kopassus yang kini menjabat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sekaligus ayah mertua dari mantan Gebernur Bank Indonesia Soedradjad Djiwandono.
Baca Juga: Jejak Karier Militer dan Politik Sang Jenderal
Di era Presiden Soekarno, ia pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, serta Menteri Negara Riset. Soemitro menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan masa jabatan 6 September 1950 hingga 27 April 1951. Lalu Menteri Keuangan ke-8 masa jabatan periode 3 April 1952-30 Juli 1953 dan 12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956. Soemitro kembali dipercaya menjabat Menteri Perdangan periode 6 Juni 1968 – 28 Maret 1973. Terakhir Soemitro menduduki posisi Menteri Negara Riset ke-3 masa jabatan 28 Maret 1973 - 28 Maret 1978.
Dilansir dari Wikipedia Indonesia, Soemitro ikut mendirikan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia serta menjadi dosen dan dekan pertama di fakultas tersebut di usianya 33 tahun saat itu. Ia mendapatkan gelar doktor (Dr) dari University Nedrlandse Eeconomise Hogeschool, Rotterdam, Belanda, pada tahun 1843 dengan disertasi berjudu "Het Volkscredietwezen in de Depressie ( Kredit Rakyat di Masa Depresi)". Setelah lulus kuliah, ia tidak langsung kembali ke Indonesia, karena kondisi perang pada saat itu. Ia pun memilih bekerja di University Nedrlandse Eeconomise Hogeschool.
Seomitro pulang ke Indonesia pada tahun 1946 dan diangkat menjadi staf oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir. Selanjutnya ia bergabung dengan Partai Sosialis yang dipimpin oleh Sjahrir bersama Amir Sjarifuddin. Ia juga pernah menjadi Direktur Utama Banking Tranding Center (BTC) yang berdagang di luar negeri dan sempat menjadi kuasa Republik Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat.
Soemitro dikenal aktif menulis dengan cakupan khusus masalah ekonomi. Ia pernah menulis sebanyak 130 buku dan menulis makalah dalam Bahasa Inggris dari tahun 1942-1994. Buku terakhir yang ia tulis berjudul "Jejak Perlawanan Begawan Pejuang", diterbitkan di Pustaka Sinar Harapan, April tahun 2000. Soemitro memperoleh banyak penghargaan, baik dari luar negeri maupun dalam negeri, di antaranya Bintang Mahaputra Adipradana (II), Panglima Mangku Negara, Kerajaan Malaysia, Grand Cross of Most Exalted Order of the White Elephant, First Class dari Kerajaan Belgia,dan yang lainnya dari Republik Tunisia dan Prancis.
Soemitro menikah dengan Dora Marie Sigar pada 7 Januari 1947, meski mereka berbeda agama. Setelah menikah mereka tinggal di daerah Matraman, Jakarta. Soemitro dikaruniai empat orang anak. Anak pertamanya bernama Biantiningshin Miderawati, yang memiliki gelar sarjana pendidikan dari Harvard. Anak keduanya bernama Matiani Ekowati, seorang ahli mikrobiologi. Anak ketiganya adalah Prabowo Subianto. Sedangkan anak bungsunya bernama Hashim Sujono, yang saat ini menjadi pebisnis di Grup Arsari.
Soemitro meninggal di Rumah Sakit Dharma Nugraha Jakarta pada 9 Maret 2001 setelah menderita sakit jantung dan penyempitan pembulu darah. Soemitro tutup usia dalam usia 84 tahun. (MG10- Soraya Balqis)
Soemitro lahir pada 29 Mei 1917 di Kebumen, Jawa Tengah. Soemitro merupakan anak dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia, Ketua DPAS pertama dan seorang anggota BPUPKI. Soemitro adalah ayah dari mantan Danjen Kopassus yang kini menjabat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sekaligus ayah mertua dari mantan Gebernur Bank Indonesia Soedradjad Djiwandono.
Baca Juga: Jejak Karier Militer dan Politik Sang Jenderal
Di era Presiden Soekarno, ia pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, serta Menteri Negara Riset. Soemitro menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan masa jabatan 6 September 1950 hingga 27 April 1951. Lalu Menteri Keuangan ke-8 masa jabatan periode 3 April 1952-30 Juli 1953 dan 12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956. Soemitro kembali dipercaya menjabat Menteri Perdangan periode 6 Juni 1968 – 28 Maret 1973. Terakhir Soemitro menduduki posisi Menteri Negara Riset ke-3 masa jabatan 28 Maret 1973 - 28 Maret 1978.
Dilansir dari Wikipedia Indonesia, Soemitro ikut mendirikan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia serta menjadi dosen dan dekan pertama di fakultas tersebut di usianya 33 tahun saat itu. Ia mendapatkan gelar doktor (Dr) dari University Nedrlandse Eeconomise Hogeschool, Rotterdam, Belanda, pada tahun 1843 dengan disertasi berjudu "Het Volkscredietwezen in de Depressie ( Kredit Rakyat di Masa Depresi)". Setelah lulus kuliah, ia tidak langsung kembali ke Indonesia, karena kondisi perang pada saat itu. Ia pun memilih bekerja di University Nedrlandse Eeconomise Hogeschool.
Seomitro pulang ke Indonesia pada tahun 1946 dan diangkat menjadi staf oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir. Selanjutnya ia bergabung dengan Partai Sosialis yang dipimpin oleh Sjahrir bersama Amir Sjarifuddin. Ia juga pernah menjadi Direktur Utama Banking Tranding Center (BTC) yang berdagang di luar negeri dan sempat menjadi kuasa Republik Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat.
Soemitro dikenal aktif menulis dengan cakupan khusus masalah ekonomi. Ia pernah menulis sebanyak 130 buku dan menulis makalah dalam Bahasa Inggris dari tahun 1942-1994. Buku terakhir yang ia tulis berjudul "Jejak Perlawanan Begawan Pejuang", diterbitkan di Pustaka Sinar Harapan, April tahun 2000. Soemitro memperoleh banyak penghargaan, baik dari luar negeri maupun dalam negeri, di antaranya Bintang Mahaputra Adipradana (II), Panglima Mangku Negara, Kerajaan Malaysia, Grand Cross of Most Exalted Order of the White Elephant, First Class dari Kerajaan Belgia,dan yang lainnya dari Republik Tunisia dan Prancis.
Soemitro menikah dengan Dora Marie Sigar pada 7 Januari 1947, meski mereka berbeda agama. Setelah menikah mereka tinggal di daerah Matraman, Jakarta. Soemitro dikaruniai empat orang anak. Anak pertamanya bernama Biantiningshin Miderawati, yang memiliki gelar sarjana pendidikan dari Harvard. Anak keduanya bernama Matiani Ekowati, seorang ahli mikrobiologi. Anak ketiganya adalah Prabowo Subianto. Sedangkan anak bungsunya bernama Hashim Sujono, yang saat ini menjadi pebisnis di Grup Arsari.
Soemitro meninggal di Rumah Sakit Dharma Nugraha Jakarta pada 9 Maret 2001 setelah menderita sakit jantung dan penyempitan pembulu darah. Soemitro tutup usia dalam usia 84 tahun. (MG10- Soraya Balqis)
(thm)
tulis komentar anda