Epidemiolog UI Sebut Varian Covid AY.4.2 Tidak Terlalu Berbahaya
Senin, 08 November 2021 - 23:10 WIB
JAKARTA - Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menyebut varian Covid AY.4.2 tidak terlalu berbahaya. Selain itu, dia menilai varian yang berasal dari Malaysia tersebut mungkin sudah masuk ke Indonesia.
"Mungkin sudah masuk (AY.4.2) ke Indonesia. Tidak terlalu berbahaya," ujar Pandu kepada MNC Portal, Senin (8/11/2021).
Pandu menilai varian tersebut merupakan subvarian Delta. Oleh karenanya, dia mengimbau agar masyarakat tidak usah panik atau parno atas masuknya varian AY.4.2 itu. "Itu masih varian delta. Subvarian delta. Walaupun delta mendominasi, kita sudah berhasil mengatasinya, kenapa terlalu parno," jelasnya.
Pandu menambahkan pemerintah tidak perlu menarik rem darurat atau mencabut pelonggaran PPKM atas masuknya varian tersebut. Meski demikian, surveillance harus terus ditingkatkan. "Tidak perlu (rem darurat) pelonggaran jalan terus. Surveillance saja yang perlu ditingkatkan," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, varian Delta Plus AY.4.2. ini disebut lebih ganas 15% dari varian Delta yang saat ini telah menyebar ke Indonesia. Karenanya, pemerintah mewaspadai betul varian AY.4.2. tersebut.
"Delta varian AY ini 15% lebih ganas dari varian Delta sekarang. Kalau ada teman, atau saudara atau keluarganya atau sendiri kena, silakan leha-leha, tapi saya tidak mau, saya akan tetap tegas, kita akan sesuaikan dengan perilaku Covid-19 ini," ujar Luhut usai mengikuti ratas bersama Presiden Jokowi secara virtual.
"Mungkin sudah masuk (AY.4.2) ke Indonesia. Tidak terlalu berbahaya," ujar Pandu kepada MNC Portal, Senin (8/11/2021).
Pandu menilai varian tersebut merupakan subvarian Delta. Oleh karenanya, dia mengimbau agar masyarakat tidak usah panik atau parno atas masuknya varian AY.4.2 itu. "Itu masih varian delta. Subvarian delta. Walaupun delta mendominasi, kita sudah berhasil mengatasinya, kenapa terlalu parno," jelasnya.
Pandu menambahkan pemerintah tidak perlu menarik rem darurat atau mencabut pelonggaran PPKM atas masuknya varian tersebut. Meski demikian, surveillance harus terus ditingkatkan. "Tidak perlu (rem darurat) pelonggaran jalan terus. Surveillance saja yang perlu ditingkatkan," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, varian Delta Plus AY.4.2. ini disebut lebih ganas 15% dari varian Delta yang saat ini telah menyebar ke Indonesia. Karenanya, pemerintah mewaspadai betul varian AY.4.2. tersebut.
"Delta varian AY ini 15% lebih ganas dari varian Delta sekarang. Kalau ada teman, atau saudara atau keluarganya atau sendiri kena, silakan leha-leha, tapi saya tidak mau, saya akan tetap tegas, kita akan sesuaikan dengan perilaku Covid-19 ini," ujar Luhut usai mengikuti ratas bersama Presiden Jokowi secara virtual.
(cip)
tulis komentar anda