Gus Muhaimin: Jokowi Buka Mata Dunia Kontribusi Indonesia Tangani Perubahan Iklim
Jum'at, 05 November 2021 - 18:20 WIB
JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia menjadi panggung bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menunjukkan kontribusi nyata Indonesia dalam menangani perubahan iklim.
Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan perubahan iklim adalah ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global. Solidaritas, kemitraan, kerja sama, kolaborasi global, merupakan kunci. Dengan potensi alam yang begitu besar, Indonesia terus berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan juga turun 82% di 2020.
Indonesia juga telah memulai rehabilitasi hutan mangrove seluas 600.000 hektare, terluas di dunia. Termasuk merehabilitasi 3 juta lahan kritis antara 2010 sampai 2019. Sektor yang semula menyumbang 60% emisi Indonesia akan mencapai carbon net sink, selambatnya 2030.
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengapresiasi kinerja Jokowi dalam penanggulangan perubahan iklim dunia. ”Pak Jokowi telah membuka mata dunia bahwa Indonesia telah berkontribusi nyata terhadap penanggulangan perubahan iklim. Indonesia di era kepemimpinan Pak Jokowi menunjukkan tren yang cukup positif dalam penanggulangan perubahan iklim global,” ujar Gus Muhaimin, Jumat (5/11/2021).
Gus Muhaimin juga mengapresiasi sikap tegas Jokowi yang mempertanyakan seberapa besar kontribusi negara maju untuk Indonesia yang telah menunjukkan kontribusi nyata bagi penanggulangan perubahan iklim dunia. ”Kalau Indonesia sudah berbuat cukup signifikan untuk menjaga kelestarian alam untuk kepentingan dunia, sudah seharusnya dunia juga memberikan perhatian khusus pada Indonesia,” ungkapnya.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia di G20 dan kepemimpinan Indonesia dalam COP 26 di Glasgow, menunjukkan tanda-tanda bahwa dunia segera memberikan bantuan pendanaan dalam penurunan emisi secara global dan mengatasi kerusakan lingkungan hidup.
Indonesia bahkan telah mendapat julukan Climate Super Power. Jika di masa lalu, Indonesia cenderung hanya sebagai objek dari perundingan internasional perubahan iklim, saat ini Indonesia menjadi subjek bahkan penentu bagi perubahan dunia terhadap terciptanya lingkungan hidup yang lebih baik.
Kinerja Jokowi dalam penanggulangan perubahan iklim bahkan mendapatkan apresiasi dari Komisi Eropa untuk kebijakan hijau Eropa dan iklim yang mengakui komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dalam pengatasi perubahan iklim dunia. "PKB sebagai partai yang selama ini konsisten dan memberikan perhatian serius pada isu-isu lingkungan dan perubahan iklim, akan selalu mendukung kinerja nyata Pak Jokowi dalam menjaga kelestarian lingkungan demi terciptanya lingkungan hijau,” tuturnya.
Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan perubahan iklim adalah ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global. Solidaritas, kemitraan, kerja sama, kolaborasi global, merupakan kunci. Dengan potensi alam yang begitu besar, Indonesia terus berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan juga turun 82% di 2020.
Indonesia juga telah memulai rehabilitasi hutan mangrove seluas 600.000 hektare, terluas di dunia. Termasuk merehabilitasi 3 juta lahan kritis antara 2010 sampai 2019. Sektor yang semula menyumbang 60% emisi Indonesia akan mencapai carbon net sink, selambatnya 2030.
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengapresiasi kinerja Jokowi dalam penanggulangan perubahan iklim dunia. ”Pak Jokowi telah membuka mata dunia bahwa Indonesia telah berkontribusi nyata terhadap penanggulangan perubahan iklim. Indonesia di era kepemimpinan Pak Jokowi menunjukkan tren yang cukup positif dalam penanggulangan perubahan iklim global,” ujar Gus Muhaimin, Jumat (5/11/2021).
Gus Muhaimin juga mengapresiasi sikap tegas Jokowi yang mempertanyakan seberapa besar kontribusi negara maju untuk Indonesia yang telah menunjukkan kontribusi nyata bagi penanggulangan perubahan iklim dunia. ”Kalau Indonesia sudah berbuat cukup signifikan untuk menjaga kelestarian alam untuk kepentingan dunia, sudah seharusnya dunia juga memberikan perhatian khusus pada Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia di G20 dan kepemimpinan Indonesia dalam COP 26 di Glasgow, menunjukkan tanda-tanda bahwa dunia segera memberikan bantuan pendanaan dalam penurunan emisi secara global dan mengatasi kerusakan lingkungan hidup.
Indonesia bahkan telah mendapat julukan Climate Super Power. Jika di masa lalu, Indonesia cenderung hanya sebagai objek dari perundingan internasional perubahan iklim, saat ini Indonesia menjadi subjek bahkan penentu bagi perubahan dunia terhadap terciptanya lingkungan hidup yang lebih baik.
Kinerja Jokowi dalam penanggulangan perubahan iklim bahkan mendapatkan apresiasi dari Komisi Eropa untuk kebijakan hijau Eropa dan iklim yang mengakui komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dalam pengatasi perubahan iklim dunia. "PKB sebagai partai yang selama ini konsisten dan memberikan perhatian serius pada isu-isu lingkungan dan perubahan iklim, akan selalu mendukung kinerja nyata Pak Jokowi dalam menjaga kelestarian lingkungan demi terciptanya lingkungan hijau,” tuturnya.
(cip)
tulis komentar anda