93 Tahun Sumpah Pemuda, Ini 13 Tokoh Pentingnya
Rabu, 27 Oktober 2021 - 05:30 WIB
Wage Rudolf Suparman lahir pada 9 Maret 1903 di Purworejo, Jawa Tengah. Pada penutupan Kongres Pemuda II, WR Supratman memainkan sebuah lagu dengan instrumen biola yang sekarang dikenal sebagai kebangsaan Indonesia Raya. WR Supratman meninggal pada 17 Agustus 1938 di Surabaya, Jawa Timur. Dia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional dan tanggal lahirnya ditetakan sebagai Hari Musik Nasional.
8. Sarmidi Mangoensarkoro
Foto/wikipedia
Lahir di Surakarta, 23 Mei 1904, Sarmidi Mangoensarkoro adalah tokoh penting Kongres Pemuda I dan II yang menyampaikan materi mengenai pentingnya pendidikan untuk Indonesia sebagai sebuah bangsa. Dikenal sebagai tokoh Taman Siswa, Sarmidi pernah dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada 1949-1950.
9. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
Foto/wikipedia
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir di Cepu, Jawa Tengah pada 7 Januari 1905. Dia adalah salah satu tokoh penting penyusunan naskah Sumpah Pemuda. Ia sempat tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto sekaligus menjadi sekretaris pribadinya.
Di masa kemerdekaan, Kartosoewirjo dikenal sebagai tokoh Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Sejak awal, Kartosoewirjo menginginkan Indonesia menjadi negara berdasarkan Islam. Karena itu, dia menolak tawaran menteri kabinet Amir Sjarifoeddin. Dia lalu membentuk kelompok Darul Islam dan melakukan perlawanan terhadap pemerintah Indonesia dari tahun 1949 hingga 1962. Kartosoewrjo meninggal setelah dieksekusi mati di Pulau Seribu pada 5 September 1962.
8. Sarmidi Mangoensarkoro
Foto/wikipedia
Lahir di Surakarta, 23 Mei 1904, Sarmidi Mangoensarkoro adalah tokoh penting Kongres Pemuda I dan II yang menyampaikan materi mengenai pentingnya pendidikan untuk Indonesia sebagai sebuah bangsa. Dikenal sebagai tokoh Taman Siswa, Sarmidi pernah dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada 1949-1950.
9. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
Foto/wikipedia
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir di Cepu, Jawa Tengah pada 7 Januari 1905. Dia adalah salah satu tokoh penting penyusunan naskah Sumpah Pemuda. Ia sempat tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto sekaligus menjadi sekretaris pribadinya.
Di masa kemerdekaan, Kartosoewirjo dikenal sebagai tokoh Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Sejak awal, Kartosoewirjo menginginkan Indonesia menjadi negara berdasarkan Islam. Karena itu, dia menolak tawaran menteri kabinet Amir Sjarifoeddin. Dia lalu membentuk kelompok Darul Islam dan melakukan perlawanan terhadap pemerintah Indonesia dari tahun 1949 hingga 1962. Kartosoewrjo meninggal setelah dieksekusi mati di Pulau Seribu pada 5 September 1962.
Lihat Juga :
tulis komentar anda