Ekonomi Pancasila di Tengah Liberalisme Pasar

Sabtu, 16 Oktober 2021 - 08:19 WIB
Di era reformasi Indonesia sering kali dikekang oleh regulasi global, sehingga pengaruh kebijakan ala ekonomi kerakyatan terbelenggu dan tidak berkembang. Investasi pasar merajalela, konstruksi sosial berkembang ke arah liberalism, semakin menjauhkan masyarakat dari aspek-aspek gotong royong. Bahkan di halaman 46, Koentjoroningrat dengan pedas menganggap gotong royong telah mati.

baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Diramal Tak Capai 5 Persen, Ini Sebabnya

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme salah satu contoh problema di Indonesia seperti; ekonomi biaya tinggi, oligarki politik dan bentuk ketidakadilan sosial. Untuk terciptanya ekonomi kerakyatan di tengah liberalisme pasar, dibutuhkan regulasi hukum yang tegas untuk mendepak rente penyebab kesenjangan dan ICOR Indonesia besar.

Di akhir resensi ini, kata yang paling teringat mengenai adaptasi kudu dilakukan bangsa ini untuk bersaing dan tak jadi pecundang di kancah global. Tidak ada jalan lain selain tetap menggunakan ekonomi Pancasila sebagai jati diri bangsa ini. Terbuka untuk menerima perubahan dalam meniti dan memperbarui setiap perubahan dalam kehidupan yang mengarah pada kemajuan.

Judul: Globalisasi, Ekonomi Konstitusi dan Nobel Ekonomi

Penulis: Hendrawan Supratikno

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), 2021

Tebal: 144 Halaman
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ymn)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More