Kian Panas, Kubu Moeldoko Beberkan Deretan Kebohongan SBY
Rabu, 06 Oktober 2021 - 12:55 WIB
"Apakah di internal Demokrat asuhan SBY itu dibangun keyakinan bahwa Megawati menggulingkan Gus Dur, sehingga keyakinan itu yang di bawah alam sadar disampaikan Herzaky kepada masyarakat Indonesia?" ujar Rahmad.
Rahmad menambahkan, Herzaky membabi buta mengatakan SBY pendiri Partai Demokrat, atau mengatakan Demokrat menyelamatkan demokrasi. Padahal, kata dia, sesungguhnya SBY bukan pendiri partai dan isi AD ART-nya tidak ada tanda tanda ingin menyelamatkan demokrasi. Karena itu, SBY atau AHY harus menjelaskan secara langsung kepada rakyat Indonesia. Apakah yang disampaikan Herzaky itu bagian dari doktrin di dalam DPP asuhan SBY.
Jika ternyata tidak benar, Rahmad mendesak SBY dan AHY menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan kesatria kepada Megawati dan rakyat Indonesia. Jika SBY dan AHY tidak menjelaskan ini, maka fakta kebohongan DPP asuhan SBY yang mengklaim berkoalisi dengan rakyat itu akan makin lengkap.
"Akan sangat sulit dipercaya kata-kata yang keluar dari mulut pembohong. Bentuk kebohongan yang nyaris sempurna adalah manipulasi isi AD ART Partai Demokrat tahun 2020 yang memasukkan SBY sebagai pendiri dan keinginan SBY mempertahankan paham tirani, otoriter, dan oligarki, namun dibalut dengan tagline berkoalisi dengan rakyat dan mengaku menyelamatkan demokrasi. Mungkinkah SBY dan anak kandungnya, AHY pelihara pembohong untuk mengelabui rakyat?" pungkas Rahmad.
Rahmad menambahkan, Herzaky membabi buta mengatakan SBY pendiri Partai Demokrat, atau mengatakan Demokrat menyelamatkan demokrasi. Padahal, kata dia, sesungguhnya SBY bukan pendiri partai dan isi AD ART-nya tidak ada tanda tanda ingin menyelamatkan demokrasi. Karena itu, SBY atau AHY harus menjelaskan secara langsung kepada rakyat Indonesia. Apakah yang disampaikan Herzaky itu bagian dari doktrin di dalam DPP asuhan SBY.
Jika ternyata tidak benar, Rahmad mendesak SBY dan AHY menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan kesatria kepada Megawati dan rakyat Indonesia. Jika SBY dan AHY tidak menjelaskan ini, maka fakta kebohongan DPP asuhan SBY yang mengklaim berkoalisi dengan rakyat itu akan makin lengkap.
"Akan sangat sulit dipercaya kata-kata yang keluar dari mulut pembohong. Bentuk kebohongan yang nyaris sempurna adalah manipulasi isi AD ART Partai Demokrat tahun 2020 yang memasukkan SBY sebagai pendiri dan keinginan SBY mempertahankan paham tirani, otoriter, dan oligarki, namun dibalut dengan tagline berkoalisi dengan rakyat dan mengaku menyelamatkan demokrasi. Mungkinkah SBY dan anak kandungnya, AHY pelihara pembohong untuk mengelabui rakyat?" pungkas Rahmad.
(rca)
tulis komentar anda