PBB Sebut Demokrat Kubu AHY Kekanak-kanakan Serang Pribadi Yusril Ihza
Minggu, 26 September 2021 - 11:10 WIB
JAKARTA - Kisruh di internal Partai Demokrat seperti tak berujung. Hal ini terlihat setelah kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko hasil Kongres Luar Biasa (KLB) saling melontarkan sindiran terkait langkah advokat senior Yusril Ihza Mahendra mengajukan judicial review AD/ART partai ke Mahkamah Agung (MA). Yusril ditunjuk menjadi pengacara oleh empat eks kader Partai Demokrat (PD) yang dipecat AHY.
Dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun televisi swasta, Yusril menegaskan bahwa sikap dirinya menjadi kuasa hukum tak ada urusan dengan Partai Demokrat kubu Moeldoko, tapi mewakili hak empat kader partai berlambang bintang mercy yang telah dipecat dari partai tersebut. Sikap Yusril itu pun dipersoalkan sejumlah kader Partai Demokrat seperti Rachland Nashidik yang menilai Yusril memihak ke Moeldoko dan diduga mengambil keuntungan dari kisruh tersebut.
Pernyataan sejumlah kader Partai Demokrat kubu AHY pun ditanggapi pengurus Partai Bulan Bintang (PBB) yang saat ini dipimpin Yusril Ihza Mahendra (YIM). Ketua bidang Politik, Hukum, dan Advokasi DPP PBB Firmansyah menilai para kader Partai Demokrat kubu AHY kekanak-kanakan.
"Ramai dan gerah juga kita melihat pembiaran PD terhadap pengurusnya yang kekanak-kanakan menyerang personal dan pribadi (Yusril)," kata Firmansyah dalam keterangannya, Minggu (26/9/2021).
Menurut Firmansyah, Yusril pernah menjadi kuasa hukum Partai Golkar yang dipimpin Aburizal Bakrie (Ical) ketika partai itu berseteru dengan kadernya yakni Agung Laksono. Termasuk, kata Firmanysah, ketika YIM menjadi pengacara PPP kubu Djan Faridz ketika berkonflik dengan PPP kubu Romahurmuziy (Rommy).
Menurut pria yang akrab disapa Firman ini, saat itu pengurus serta kader Partai Golkar dan PPP dewasa dalam menyikapinya, tak ada yang menyerang personal maupun pribadi. Tidak ada juga yang menyerang PBB saat Yusril menjadi pengacara pihak lawan kala itu.
"Beda halnya pada uji AD/ART PD kali ini, kami melihat ada pembiaran bahkan dukungan PD terhadap pengurusnya yang berstatement menyerang personal ini. Kami tak melihat ada cegahan atau statement resmi dari PD terkait hal ini," ujarnya.
Dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun televisi swasta, Yusril menegaskan bahwa sikap dirinya menjadi kuasa hukum tak ada urusan dengan Partai Demokrat kubu Moeldoko, tapi mewakili hak empat kader partai berlambang bintang mercy yang telah dipecat dari partai tersebut. Sikap Yusril itu pun dipersoalkan sejumlah kader Partai Demokrat seperti Rachland Nashidik yang menilai Yusril memihak ke Moeldoko dan diduga mengambil keuntungan dari kisruh tersebut.
Pernyataan sejumlah kader Partai Demokrat kubu AHY pun ditanggapi pengurus Partai Bulan Bintang (PBB) yang saat ini dipimpin Yusril Ihza Mahendra (YIM). Ketua bidang Politik, Hukum, dan Advokasi DPP PBB Firmansyah menilai para kader Partai Demokrat kubu AHY kekanak-kanakan.
"Ramai dan gerah juga kita melihat pembiaran PD terhadap pengurusnya yang kekanak-kanakan menyerang personal dan pribadi (Yusril)," kata Firmansyah dalam keterangannya, Minggu (26/9/2021).
Menurut Firmansyah, Yusril pernah menjadi kuasa hukum Partai Golkar yang dipimpin Aburizal Bakrie (Ical) ketika partai itu berseteru dengan kadernya yakni Agung Laksono. Termasuk, kata Firmanysah, ketika YIM menjadi pengacara PPP kubu Djan Faridz ketika berkonflik dengan PPP kubu Romahurmuziy (Rommy).
Menurut pria yang akrab disapa Firman ini, saat itu pengurus serta kader Partai Golkar dan PPP dewasa dalam menyikapinya, tak ada yang menyerang personal maupun pribadi. Tidak ada juga yang menyerang PBB saat Yusril menjadi pengacara pihak lawan kala itu.
"Beda halnya pada uji AD/ART PD kali ini, kami melihat ada pembiaran bahkan dukungan PD terhadap pengurusnya yang berstatement menyerang personal ini. Kami tak melihat ada cegahan atau statement resmi dari PD terkait hal ini," ujarnya.
(rca)
tulis komentar anda