Penting! Ini Hasil Riset Para Pakar tentang Kualitas Tayangan Televisi di Indonesia
Jum'at, 24 September 2021 - 17:36 WIB
Meskipun pada tahun sebelumnya (2020) telah mengalami tren peningkatan yang cukup signifikan, namun pada periode pertama kali ini hasil indeks kualitas program siaran televisi mengalami penurunan di beberapa kategori program.
Hasil Riset 8 Kategori
Adapun hasil riset menunjukkan dari delapan kategori program, 5 kategori program telah mencapai standar KPI (3.00) dengan indeks tertinggi untuk kategori program Wisata dan Budaya (3.53), kemudian Religi (3.40), Anak (3.29), Berita (3.25), dan Talkshow (3.24). Sedangkan ketiga kategori program dengan indeks terendah, yakni: kategori program Variety Show (2.81), Infotainment (2.67) dan Sinetron (2.56).
Untuk kategori program Variety show, ada beberapa catatan penting, yaitu mengenai perlindungan perkembangan psikologis anak-anak dan remaja pada peringkat indeks terendah. Sedangkan untuk indeks tertinggi adalah banyak program Variety Show tidak menampilkan adegan mistik, horor dan supranatural dibawah pukul 22.00-03.00 waktu setempat (klasifikasi D).
Pada kategori program Infotainment, ada beberapa catatan penting, yaitu mengenai perlindungan hak privasi dan perkembangan psikologis terhadap anak-anak dan/atau remaja pada peringkat indeks terendah. Sedangkan indeks tertinggi adalah banyak program infotainment tidak menyajikan informasi yang mengandung unsur mempertentangkan suku, agama, ras dan antargolongan.
Pada kategori program Sinetron, ada beberapa catatan penting, yaitu mengenai perlindungan perkembangan psikologis terhadap anak-anak dan/atau remaja pada peringkat indeks terendah. Sedangkan untuk indeks tertinggi adalah banyak program sinetron tidak menyajikan adegan yang mengandung aktifitas seks dan/atau persenggamaan percakapan, suara tentang aktifitas seks; adegan ciuman bibir; eksploitasi bagian tubuh tertentu, gerakan tubuh erotis dan kata-kata cabul.
Harapan KPI
Hasil penelitian yang berbasis akademik dari para pakar ini bukanlah sekedar menuntaskan rasa tanggung jawab KPI Pusat sebagai regulator penyiaran Indonesia.
Tapi harapannya dapat dijadikan pijakan para pemangku kepentingan penyiaran termasuk stasiun televisi sebagai dasar pertimbangan pada setiap pengambilan keputusan atau kebijakan dalam menciptakan program tontonan yang akan disuguhkan kepada masyarakat.
KPI berharap hasil riset ini menjadi dorongan kuat untuk meningkatkan rasa kepedulian kita akan lahirnya konten isi siaran yang sehat dan berkualitas di Indonesia yang lebih banyak dan bervariatif memasuki era siaran digital.
Hasil Riset 8 Kategori
Adapun hasil riset menunjukkan dari delapan kategori program, 5 kategori program telah mencapai standar KPI (3.00) dengan indeks tertinggi untuk kategori program Wisata dan Budaya (3.53), kemudian Religi (3.40), Anak (3.29), Berita (3.25), dan Talkshow (3.24). Sedangkan ketiga kategori program dengan indeks terendah, yakni: kategori program Variety Show (2.81), Infotainment (2.67) dan Sinetron (2.56).
Untuk kategori program Variety show, ada beberapa catatan penting, yaitu mengenai perlindungan perkembangan psikologis anak-anak dan remaja pada peringkat indeks terendah. Sedangkan untuk indeks tertinggi adalah banyak program Variety Show tidak menampilkan adegan mistik, horor dan supranatural dibawah pukul 22.00-03.00 waktu setempat (klasifikasi D).
Pada kategori program Infotainment, ada beberapa catatan penting, yaitu mengenai perlindungan hak privasi dan perkembangan psikologis terhadap anak-anak dan/atau remaja pada peringkat indeks terendah. Sedangkan indeks tertinggi adalah banyak program infotainment tidak menyajikan informasi yang mengandung unsur mempertentangkan suku, agama, ras dan antargolongan.
Pada kategori program Sinetron, ada beberapa catatan penting, yaitu mengenai perlindungan perkembangan psikologis terhadap anak-anak dan/atau remaja pada peringkat indeks terendah. Sedangkan untuk indeks tertinggi adalah banyak program sinetron tidak menyajikan adegan yang mengandung aktifitas seks dan/atau persenggamaan percakapan, suara tentang aktifitas seks; adegan ciuman bibir; eksploitasi bagian tubuh tertentu, gerakan tubuh erotis dan kata-kata cabul.
Harapan KPI
Hasil penelitian yang berbasis akademik dari para pakar ini bukanlah sekedar menuntaskan rasa tanggung jawab KPI Pusat sebagai regulator penyiaran Indonesia.
Tapi harapannya dapat dijadikan pijakan para pemangku kepentingan penyiaran termasuk stasiun televisi sebagai dasar pertimbangan pada setiap pengambilan keputusan atau kebijakan dalam menciptakan program tontonan yang akan disuguhkan kepada masyarakat.
KPI berharap hasil riset ini menjadi dorongan kuat untuk meningkatkan rasa kepedulian kita akan lahirnya konten isi siaran yang sehat dan berkualitas di Indonesia yang lebih banyak dan bervariatif memasuki era siaran digital.
tulis komentar anda