Jalan Hidup Luhut, Tak Pernah Jabat Pangdam-Danjen Kopassus karena Anak Emas Benny Moerdani

Sabtu, 18 September 2021 - 05:40 WIB
Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan ternyata orang dekat Jenderal TNI (Purn) Benny Moerdani. Semasa menjadi perwira Kopassandha (kini Kopassus), Luhut kerap dipanggil Benny di kantornya. Foto/Sindonews Sutikno/Wikipedia
JAKARTA - Siapa tak kenal Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan? Jauh sebelum berkiprah di kabinet, karier Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)ini cemerlang di militer.

Namun tak banyak tahu jenderal lulusan terbaik Akademi Militer 1970 itu ternyata orang dekat Jenderal TNI (Purn) Benny Moerdani. Semasa menjadi perwira Kopassandha (kini Kopassus), Luhut kerap dipanggil dan diajak berbincang oleh Benny di kantornya.

Luhut mengaku kenal Benny saat dirinya berpangkat mayor. Ini sebelum dia dan Kapten Inf Prabowo Subianto dikirim belajar antiteror di GSG-9, Jerman Barat.

“Meski waktu itu Pak Benny berpangkat Letjen dan menjabat Asintel Hankam/ABRI, dari waktu ke waktu ia selalu minta saya berikan laporan kemajuan sekolah kami. Ia tidak malu menelepon saya dan mengajukan pertanyaan yang mendetail,” tutur Luhut dalam akun resmi media sosial miliknya, dikutip Jumat (17/9/2021).

Pulang dari Jerman, Luhut dipercaya memimpin pasukan antiteror pertama di Indonesia, yakni Datasemen 81 Kopassus. Ketika ini interaksinya dengan Benny semakin intensif.



Luhut menceritakan dirinya kerap dipanggil Benny menghadap di kantor, Jalan Sahardjo. Dari seringnya perbincangan itu dia mendapatkan kesan khusus mengenai karakter jenderal ahli intelijen bernama lengkap Leonardus Benjamin Moerdani tersebut.

Benny, kata Luhut, memiliki karakter yang sangat kuat. Auranya memancarkan wibawa ditambah dengan wajahnya yang keras dan jarang tersenyum. Loyalitas Benny kepada pimpinan negara dan NKRI tidak perlu dipertanyakan lagi.

Suatu ketika Luhut mendapat penugasan memimpin operasi khusus pengamanan Presiden Soeharto dalam KTT ASEAN di Manila, Filipina. Benny saat itu telah jadi Panglima ABRI.

Sehari sebelum penugasan itu, Benny memanggilnya. Jenderal yang pernah terjun dalam operasi pembebasan Irian Barat itu berkata dengan dingin.

“Luhut, sejak dua atau tiga tahun lalu, sudah banyak yang antre untuk menggantikan saya, tetapi orang ini (sambil menunjuk foto Pak Harto di dinding) kalau terjadi sesuatu pada dirinya…Republik itu menjadi kacau…!,” kata Benny ditirukan Luhut.

“Jadi Luhut, taruhan keselamatan Pak Harto adalah lehermu..!” ucapnya lagi.

Interaksi yang intensif dengan Benny lama-lama membuat Luhut risih. Dia menyadari seorang perwira menengah yang kerap dipanggil Panglima ABRI tentu akan membuat banyak senior tidak senang, bahkan mungkin iri.

Apalagi, tuturnya, Benny selalu mengajaknya berdiskusi berjam-jam. Suatu hari ketika dipanggil lagi, Luhut memberanikan diri untuk bertanya. Namun itu pun setelah dia melihat atasannya itu terlihat good mood.

“Pak, mohon izin, lain kalai kalua memanggil saya bisakah melalui atasan saya?” kata Luhut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More