Bukan KSAD, Jenderal di Kabinet Ini yang Dipilih Presiden Jadi Panglima
Minggu, 19 September 2021 - 05:40 WIB
Terdapat kisah menarik semasa dia menempati jabatan ini. Jusuf yang saat itu kolonel nyaris direnggut maut karena dihujani tembakan pasukan Andi Selle Mattola, pentolan pemberontak di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Sama halnya Kahar Muzakkar, Andi Selle sesungguhnya juga dikenal baik oleh Jusuf. Selain sama-sama dari Sulawesi Selatan, Selle dan Kahar juga pernah satu barisan memerangi penjajahan kolonial.
M Natsir dalam tesis bertajuk “Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di Massenrengpulu: Studi tentang Integrasi Gerilya ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia”, Selle yang semula satu barisan dengan Kahar Muzakkar akhirnya berseberangan. Perpecahan terjadi karena batalyon Andi Selle diresmikan dalam Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).
Perundingan Jusuf dan Selle di sebuah bangunan di Desa Lepanggeng itu sebenarnya berjalan lancar. Keduanya bahkan keluar bersama, berjalan beriringan lalu menumpang mobil sama. Tujuannya, rumah Bupati Pinrang Andi Makkulau.
Di sebuah pertigaan, mobil yang seharusnya belok ternyata melaju lurus. Anak buah Andi Selle yang membuntuti pun mengejar dan menghadang mobil milik TNI itu. Selle lantas keluar dan segera memerintah anak buahnya menembak.
Akan halnya Jusuf juga keluar dari mobil dan memerintahkan pasukan Kujang yang mengawalnya untuk membalas tembakan. Hujan peluru terjadi terjadi.
Pengawal segera menyelamatkan Jusuf. Dia dilindungi dan dilarikan ke mobil di depannya. Di tengah desingan peluru dan suara ledakan granat, Jusuf selamat. Namun pengawalnya, Peltu Daud, gugur tertembak.
Sama halnya Kahar Muzakkar, Andi Selle sesungguhnya juga dikenal baik oleh Jusuf. Selain sama-sama dari Sulawesi Selatan, Selle dan Kahar juga pernah satu barisan memerangi penjajahan kolonial.
M Natsir dalam tesis bertajuk “Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di Massenrengpulu: Studi tentang Integrasi Gerilya ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia”, Selle yang semula satu barisan dengan Kahar Muzakkar akhirnya berseberangan. Perpecahan terjadi karena batalyon Andi Selle diresmikan dalam Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).
Perundingan Jusuf dan Selle di sebuah bangunan di Desa Lepanggeng itu sebenarnya berjalan lancar. Keduanya bahkan keluar bersama, berjalan beriringan lalu menumpang mobil sama. Tujuannya, rumah Bupati Pinrang Andi Makkulau.
Di sebuah pertigaan, mobil yang seharusnya belok ternyata melaju lurus. Anak buah Andi Selle yang membuntuti pun mengejar dan menghadang mobil milik TNI itu. Selle lantas keluar dan segera memerintah anak buahnya menembak.
Akan halnya Jusuf juga keluar dari mobil dan memerintahkan pasukan Kujang yang mengawalnya untuk membalas tembakan. Hujan peluru terjadi terjadi.
Pengawal segera menyelamatkan Jusuf. Dia dilindungi dan dilarikan ke mobil di depannya. Di tengah desingan peluru dan suara ledakan granat, Jusuf selamat. Namun pengawalnya, Peltu Daud, gugur tertembak.
(poe)
tulis komentar anda