Petani Penyangga Tatanan Negeri
Minggu, 31 Mei 2020 - 11:08 WIB
Intinya, pentingnya kedaulatan pangan dan menyadari pentingnya petani dan membuat pujian untuk kaum tani dengan membuat akronim Petani adalah Penyangga Tatanan Negara Indonesia. Kedekatan dengan petani mestinya tidak hanya berupa lisan, tetapi menjadi bagian dari kehidupan mereka sehingga roh kebijakan tidak artifisial dan benar benar bisa diimplementasikan dan dirasakan untuk petani kita.
Beberapa bantuan berupa sarana prasarana pertanian banyak digelontorkan kepada masyarakat, kita lupa bahwa sisi sosial /psikologis petani tidak kita sentuh, tidak kita perhatikan. Apakah cukup dengan memberikan bantuan saja? Regulasi kemandirian dan menumbuhkan jiwa sosial jiwa kekeluargaan antar sesama sangat dibutuhkan. Tidak hanya cukup dikasih bantuan, karena sejatinya kehadiran pemerintah dan beberapa stakeholder di tengah kehidupan petani akan lebih mengena dengan pendekatan ikatan emosional.
Tulisan ini hanyalah sebuah wacana dari beberapa literasi yang menarik untuk penulis improvisasi, dengan harapan bisa menjadikan cambuk kita semua untuk menyadari marwahnya petani yang sebenarnya jangan lah hanya menjadi obyek semata untuk kepentingan individu para pencari keuntungan pribadi. Pakailah rasa dan pendetakan teposliro agar tahu yang sebenarnya terjadi, bukan berasal dari wacana media mainstream yang penuh intrik. Salam PETANIku.
Beberapa bantuan berupa sarana prasarana pertanian banyak digelontorkan kepada masyarakat, kita lupa bahwa sisi sosial /psikologis petani tidak kita sentuh, tidak kita perhatikan. Apakah cukup dengan memberikan bantuan saja? Regulasi kemandirian dan menumbuhkan jiwa sosial jiwa kekeluargaan antar sesama sangat dibutuhkan. Tidak hanya cukup dikasih bantuan, karena sejatinya kehadiran pemerintah dan beberapa stakeholder di tengah kehidupan petani akan lebih mengena dengan pendekatan ikatan emosional.
Tulisan ini hanyalah sebuah wacana dari beberapa literasi yang menarik untuk penulis improvisasi, dengan harapan bisa menjadikan cambuk kita semua untuk menyadari marwahnya petani yang sebenarnya jangan lah hanya menjadi obyek semata untuk kepentingan individu para pencari keuntungan pribadi. Pakailah rasa dan pendetakan teposliro agar tahu yang sebenarnya terjadi, bukan berasal dari wacana media mainstream yang penuh intrik. Salam PETANIku.
(kri)
tulis komentar anda