Bumdes Dinilai Bisa Jadi Pengungkit Ekonomi di Masa Pandemi
Sabtu, 04 September 2021 - 15:12 WIB
JAKARTA - Dampak pandemi Covid-19 di bidang ekonomi membuat banyak sektor usaha gulung tikar. Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) diharapkan bisa menjadi pengungkit ekonomi di masa pandemi.
“Dampak pandemi Covid-19 di bidang ekonomi sungguh luar biasa. Banyak usaha gulung tikar, pengangguran meningkat, dan lapangan kerja semakin sulit. Di situasi seperti ini kita harapkan Bumdes mampu menjadi motor percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar di sela kunjungan kerja untuk meninjau Pertashop, kerjasama PT Pertamina dengan Bumdes Sukses Makmur Desa Jemirahan, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Sabtu (4/9/2021).
Dia menjelaskan Bumdes sangat berpotensi dalam mempercepat pemulihan ekonomi di level desa. Prinsip kerja Bumdes yang dari, oleh, dan untuk warga desa berpeluang menciptakan keuntungan ekonomi sekaligus menyerap dan memberdayakan warga desa itu sendiri. “Dengan Bumdes warga bisa menciptakan usaha di mana pegawainya dari mereka sendiri dan keuntungannya juga untuk mereka sendiri. Dengan demikian tidak ada keuntungan dari usaha tersebut yang lari keluar. Prinsip kerja ini sesuai dengan filosofi gotong royong yang sejak lama tertanam dalam masyarakat desa,” ujarnya. (Baca Juga: Dukung GBBI, Pertamina Dorong Transformasi Digital dengan Kolaborasi antara UMKM dan BUMDes)
Gus Menteri-sapaan akrab Abdul Halim Iskandar-menilai di masa pandemi seperti saat ini, prinsip saling bantu antartetatangga dan antarwarga harus dikedepankan. Baik saling bantu dan jaga di bidang Kesehatan, sosial, maupun ekonomi. “Kalau antarwarga atau antartetangga tidak saling bantu dan jaga maka dampak negatif pandemi akan semakin besar. Jangan sampai ada tetangga kita yang kelaparan atau harus terisolir saat mereka harus isolasi mandiri,” ingatnya.
Gus Menteri mengungkapkan saat ini Kemendesa PDTT terus melakukan Kerjasama dengan para pihak untuk meningkatkan kinerja Bumdes. Kerjasama tersebut dilakukan baik dengan kementerian/Lembaga lain maupun dengan pihak ketiga. Salah satu bentuk Kerjasama tersebut adalah pendirian Pertashop di berbagai pelosok desak hasil kolaborasi Kemendes PDTT dan Kementerian BUMN. “Dengan memiliki Pertashop ini Bumdes bisa mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual, sekaligus memberdayakan anak-anak muda sebagai pekerjanya. Bumdes saat ini sedang diupayakan untuk menjadi agen Pertamina di tingkat desa,” katanya. (Baca Juga :Bumdes Didorong untuk Bisa Genjot Pendapatan Asli Desa di Gowa)
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini mengatakan kedepan Kemendes PDTT akan terus menjajaki skema Kerjasama dengan parapihak untuk mengembangkan Bumdes. Kerjasama tersebut bisa dalam bentuk mengembangkan usaha jual beli bahan pokok, penyediaan homestay untuk wisata desa, hingga pengembangan tanaman hias. “Apapun jenis usahanya yang tentunya disesuaikan dengan potensi desa. Selain itu apapun kegiatan ekonomi Bumdes tidak boleh mematikan usaha warga yang telah berkembang sebelumnya,” tutupnya.
Untuk diketahu Pertashop di desa Jemirahan telah berjalan selama tiga bulan dengan pendapatan kotor per bulan sebesar Rp54.000.000 dan pendapatan bersih Rp5.400.000 per bulan. Dalam kunjungannya ke Pertashop desa Jemirahan, Gus Menteri juga melayani pengisian BBM ke sejumlah warga. Hal yang sama juga dilaksanakan oleh Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Harlina Sulistyorini dan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali.
“Dampak pandemi Covid-19 di bidang ekonomi sungguh luar biasa. Banyak usaha gulung tikar, pengangguran meningkat, dan lapangan kerja semakin sulit. Di situasi seperti ini kita harapkan Bumdes mampu menjadi motor percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar di sela kunjungan kerja untuk meninjau Pertashop, kerjasama PT Pertamina dengan Bumdes Sukses Makmur Desa Jemirahan, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Sabtu (4/9/2021).
Dia menjelaskan Bumdes sangat berpotensi dalam mempercepat pemulihan ekonomi di level desa. Prinsip kerja Bumdes yang dari, oleh, dan untuk warga desa berpeluang menciptakan keuntungan ekonomi sekaligus menyerap dan memberdayakan warga desa itu sendiri. “Dengan Bumdes warga bisa menciptakan usaha di mana pegawainya dari mereka sendiri dan keuntungannya juga untuk mereka sendiri. Dengan demikian tidak ada keuntungan dari usaha tersebut yang lari keluar. Prinsip kerja ini sesuai dengan filosofi gotong royong yang sejak lama tertanam dalam masyarakat desa,” ujarnya. (Baca Juga: Dukung GBBI, Pertamina Dorong Transformasi Digital dengan Kolaborasi antara UMKM dan BUMDes)
Gus Menteri-sapaan akrab Abdul Halim Iskandar-menilai di masa pandemi seperti saat ini, prinsip saling bantu antartetatangga dan antarwarga harus dikedepankan. Baik saling bantu dan jaga di bidang Kesehatan, sosial, maupun ekonomi. “Kalau antarwarga atau antartetangga tidak saling bantu dan jaga maka dampak negatif pandemi akan semakin besar. Jangan sampai ada tetangga kita yang kelaparan atau harus terisolir saat mereka harus isolasi mandiri,” ingatnya.
Gus Menteri mengungkapkan saat ini Kemendesa PDTT terus melakukan Kerjasama dengan para pihak untuk meningkatkan kinerja Bumdes. Kerjasama tersebut dilakukan baik dengan kementerian/Lembaga lain maupun dengan pihak ketiga. Salah satu bentuk Kerjasama tersebut adalah pendirian Pertashop di berbagai pelosok desak hasil kolaborasi Kemendes PDTT dan Kementerian BUMN. “Dengan memiliki Pertashop ini Bumdes bisa mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual, sekaligus memberdayakan anak-anak muda sebagai pekerjanya. Bumdes saat ini sedang diupayakan untuk menjadi agen Pertamina di tingkat desa,” katanya. (Baca Juga :Bumdes Didorong untuk Bisa Genjot Pendapatan Asli Desa di Gowa)
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini mengatakan kedepan Kemendes PDTT akan terus menjajaki skema Kerjasama dengan parapihak untuk mengembangkan Bumdes. Kerjasama tersebut bisa dalam bentuk mengembangkan usaha jual beli bahan pokok, penyediaan homestay untuk wisata desa, hingga pengembangan tanaman hias. “Apapun jenis usahanya yang tentunya disesuaikan dengan potensi desa. Selain itu apapun kegiatan ekonomi Bumdes tidak boleh mematikan usaha warga yang telah berkembang sebelumnya,” tutupnya.
Untuk diketahu Pertashop di desa Jemirahan telah berjalan selama tiga bulan dengan pendapatan kotor per bulan sebesar Rp54.000.000 dan pendapatan bersih Rp5.400.000 per bulan. Dalam kunjungannya ke Pertashop desa Jemirahan, Gus Menteri juga melayani pengisian BBM ke sejumlah warga. Hal yang sama juga dilaksanakan oleh Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Harlina Sulistyorini dan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali.
(war)
tulis komentar anda