Ketua Banggar DPR Optimistis Target Realistis RAPBN 2022
Senin, 16 Agustus 2021 - 20:22 WIB
JAKARTA - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI MH Said Abdullah memberi apresiasi atas Pidato Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pengantar Nota Keuangan RAPBN 2022 dalam sidang DPR di Jakarta, Senin (16/8/2021).
Dalam pidatonya, kepala negara menargetkan tranformasi Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran yang selama ini didominasi oleh tingkat konsumsi rumah tangga (55%) menuju kontribusi ekspor yang lebih besar, di mana per kuartal 2 tahun 2021 kontribusi ekspor terhadap PDB mencapai 20,3%.
Namun untuk mewujudkan langkah ini maka pemerintah perlu melakukan transformasi UMKM menghasilkan produk ekspor. Sebab mesin ekonomi Indonesia adalah sektor UMKM yaitu sekitar 61% PDB.
Baca juga: Baca Selengkapnya, Teks Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2021 Presiden Jokowi
Demikian juga, negara tujuan ekspor juga perlu diperluas agar tidak hanya bertumpu pada kawasan ASEAN yang pada tahun lalu berkontribusi sebesar 22%, tetapi kinerja ekspor di kawasan di zona Amerika, Eropa dan Tiongkok perlu diperkuat seiring perbaikan ekonomi.
Dari data yang ada, kontribusi ekspor nasional tahun 2020 ke Amerika Serikat (12%), Tiongkok (19,4%) dan Eropa (8,7%). Untuk itu, pinta Said, kinerja ekspor di ketiga kawasan tersebut perlu ditingkatkan.
Langkah ini sekaligus memanfaatkan momentum bila The Fed melakukan kebijakan tapering off pada Oktober 2021 nanti. "Sehingga walaupun kurs kita tertekan, tetapi devisa kita meningkat karena kinerja ekspor yang baik," katanya.
Adapun indikator target RAPBN 2022 yang disampaikan pemerintah yakni; Pertumbuhan Ekonomi 5-5,5%, Inflasi 3%, Nilai Tukar Rupiah 14,350, Suku Bunga SUN 6,82%, Harga Minyak 63 USD/barel, Lifting Minyak 703 barel/hari, Lifting Gas 1.035 setara barel/hari.
Dalam pidatonya, kepala negara menargetkan tranformasi Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran yang selama ini didominasi oleh tingkat konsumsi rumah tangga (55%) menuju kontribusi ekspor yang lebih besar, di mana per kuartal 2 tahun 2021 kontribusi ekspor terhadap PDB mencapai 20,3%.
Namun untuk mewujudkan langkah ini maka pemerintah perlu melakukan transformasi UMKM menghasilkan produk ekspor. Sebab mesin ekonomi Indonesia adalah sektor UMKM yaitu sekitar 61% PDB.
Baca juga: Baca Selengkapnya, Teks Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2021 Presiden Jokowi
Demikian juga, negara tujuan ekspor juga perlu diperluas agar tidak hanya bertumpu pada kawasan ASEAN yang pada tahun lalu berkontribusi sebesar 22%, tetapi kinerja ekspor di kawasan di zona Amerika, Eropa dan Tiongkok perlu diperkuat seiring perbaikan ekonomi.
Dari data yang ada, kontribusi ekspor nasional tahun 2020 ke Amerika Serikat (12%), Tiongkok (19,4%) dan Eropa (8,7%). Untuk itu, pinta Said, kinerja ekspor di ketiga kawasan tersebut perlu ditingkatkan.
Langkah ini sekaligus memanfaatkan momentum bila The Fed melakukan kebijakan tapering off pada Oktober 2021 nanti. "Sehingga walaupun kurs kita tertekan, tetapi devisa kita meningkat karena kinerja ekspor yang baik," katanya.
Adapun indikator target RAPBN 2022 yang disampaikan pemerintah yakni; Pertumbuhan Ekonomi 5-5,5%, Inflasi 3%, Nilai Tukar Rupiah 14,350, Suku Bunga SUN 6,82%, Harga Minyak 63 USD/barel, Lifting Minyak 703 barel/hari, Lifting Gas 1.035 setara barel/hari.
tulis komentar anda