Komnas HAM Terima 2.841 Aduan Kasus dari Masyarakat Sepanjang Tahun 2020
Kamis, 12 Agustus 2021 - 12:40 WIB
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menggelar acara peluncuran laporan tahunan Komnas HAM tahun 2020. Acara ini digelar secara daring pada hari Kamis (12/8/2021).
Dalam laporan tahunan ini, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik melaporkan salah satunya terkait jumlah pengaduan masyarakat selama tahun 2020.
"Terkait pengaduan masyarakat pada tahun 2020, Komnas HAM menerima 2.841 kasus," ujar Taufan dalam paparannya.
Dalam pengaduan masyarakat tersebut, kata dia, ada beragam pihak yang diadukan. Namun, dalam catatannya, pihak kepolisian menjadi paling banyak yang diadukan oleh masyarakat.
"Adapun pihak yang paling banyak diadukan adalah kepolisian 758 kasus, korporasi 455 kasus, dan pemerintah daerah 276 kasus," jelasnya.
Di samping itu, Taufan juga melaporkan terkait pengaduan masyarakat menyangkut haknya. Dalam kaitan ini, pelaporan didominasi terkait hak atas kesejahteraan.
"Yang paling banyak diadukan adalah hak menyangkut hak atas kesejahteraan 1.025 kasus, hak atas keadilan 887 kasus, dan hak atas rasa amam sebanyak 179 kasus," tutur dia.
Dalam laporan tahunan ini, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik melaporkan salah satunya terkait jumlah pengaduan masyarakat selama tahun 2020.
"Terkait pengaduan masyarakat pada tahun 2020, Komnas HAM menerima 2.841 kasus," ujar Taufan dalam paparannya.
Dalam pengaduan masyarakat tersebut, kata dia, ada beragam pihak yang diadukan. Namun, dalam catatannya, pihak kepolisian menjadi paling banyak yang diadukan oleh masyarakat.
"Adapun pihak yang paling banyak diadukan adalah kepolisian 758 kasus, korporasi 455 kasus, dan pemerintah daerah 276 kasus," jelasnya.
Di samping itu, Taufan juga melaporkan terkait pengaduan masyarakat menyangkut haknya. Dalam kaitan ini, pelaporan didominasi terkait hak atas kesejahteraan.
"Yang paling banyak diadukan adalah hak menyangkut hak atas kesejahteraan 1.025 kasus, hak atas keadilan 887 kasus, dan hak atas rasa amam sebanyak 179 kasus," tutur dia.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda