Evaluasi PPKM Level 4, Komisi IX DPR: Penurunan Kasus Belum Stabil
Minggu, 08 Agustus 2021 - 12:36 WIB
JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) Level 4 akan berakhir pada 9 Agustus besok. Namun, Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo melihat bahwa situasi dan kondisi penurunan kasus Covid-19 saat ini masih sangat labil, sehingga semua pihak tidak boleh abai atau pun lalai.
"Artinya, meskipun pelaksanaan PPKM level 4 di beberapa tempat dan wilayah sudah menunjukkan sangat positif, ditunjukkan oleh BOR (bed occupancy rate) yang menurun, ICU sudah ada yang kosong di beberapa tempat. Tapi itu kan labil, kalau kita lalai, abai dan terus seolah-olah hidup normal kembali dengan aktivitas dan mobilitas yang tinggi, banyak kerumunan, saya kira kan bisa muncul kembali potensi 3-4 minggu yang lalu," kata Rahmad saat dihubungi, Minggu (8/8/2021).
"Situasi yang sangat crowded, pilu, betapa banyak saudara kita yang meninggal di rumah, antre menunggu rumah sakit, antre menunggu IGD, itu akan terjadi bila kita lalai, potensi bisa terjadi seperti itu kembali," ujarnya.
Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 Masih Tinggi, Epidemiolog Sarankan PPKM Level 4 Dilanjutkan
Rahmad sangat berharap Indonesia tidak boleh mengulangi kesalahan bersama, seperti beberapa waktu lalu, sehingga kasus positif melonjak tajam. Khususnya di beberapa wilayah seperti Jabodetabek dan lainnya, di mana banyak masyarakat banyak meninggal dunia.
"Kelabilan ini kita lihat secara keseluruhan, jumlah kita yang masih tinggi yang gugur, harus menjadikan kita semua seluruh elemen bangsa untuk berhati-hati," ujarnya.
Apakah PPKM Level 4 ini perlu diperpanjang atau tidak, menurut politikus PDIP ini, semua pihak harus mengevaluasi, tidak hanya pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah (pemda), petugas satgas di level RT, RW dan juga masyarakat. Pemerintah sebagai pemimpin harus memutuskan berdasarkan sejumlah indikator yang memang sudah menunjukkan beberapa tren yang sangat positif.
Baca juga: Anggota DPR Beberkan Dampak Positif Jika PPKM Berhasil
"Artinya, meskipun pelaksanaan PPKM level 4 di beberapa tempat dan wilayah sudah menunjukkan sangat positif, ditunjukkan oleh BOR (bed occupancy rate) yang menurun, ICU sudah ada yang kosong di beberapa tempat. Tapi itu kan labil, kalau kita lalai, abai dan terus seolah-olah hidup normal kembali dengan aktivitas dan mobilitas yang tinggi, banyak kerumunan, saya kira kan bisa muncul kembali potensi 3-4 minggu yang lalu," kata Rahmad saat dihubungi, Minggu (8/8/2021).
"Situasi yang sangat crowded, pilu, betapa banyak saudara kita yang meninggal di rumah, antre menunggu rumah sakit, antre menunggu IGD, itu akan terjadi bila kita lalai, potensi bisa terjadi seperti itu kembali," ujarnya.
Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 Masih Tinggi, Epidemiolog Sarankan PPKM Level 4 Dilanjutkan
Rahmad sangat berharap Indonesia tidak boleh mengulangi kesalahan bersama, seperti beberapa waktu lalu, sehingga kasus positif melonjak tajam. Khususnya di beberapa wilayah seperti Jabodetabek dan lainnya, di mana banyak masyarakat banyak meninggal dunia.
"Kelabilan ini kita lihat secara keseluruhan, jumlah kita yang masih tinggi yang gugur, harus menjadikan kita semua seluruh elemen bangsa untuk berhati-hati," ujarnya.
Apakah PPKM Level 4 ini perlu diperpanjang atau tidak, menurut politikus PDIP ini, semua pihak harus mengevaluasi, tidak hanya pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah (pemda), petugas satgas di level RT, RW dan juga masyarakat. Pemerintah sebagai pemimpin harus memutuskan berdasarkan sejumlah indikator yang memang sudah menunjukkan beberapa tren yang sangat positif.
Baca juga: Anggota DPR Beberkan Dampak Positif Jika PPKM Berhasil
tulis komentar anda