Tokoh Masyarakat Jadi Kunci Efektivitas Era New Normal
Jum'at, 29 Mei 2020 - 03:46 WIB
JAKARTA - Untuk menjaga agar masyarakat tetap produktif di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) dibutuhkan t atanan kehidupan baru atau new norma l.
Kendati demikian, tatanan kehidupan baru itu harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar tidak terjadi penyebaran Covid-19.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjelaskan, new normal adalah gaya hidup yang tidak bisa ditekan atau diperintah oleh siapa pun termauk oleh pemerintah.
“Seharusnya kenormalan yang baru adalah gaya hidup kita akan kebutuhan kita. Adalah perilaku kita yang tidak harus kemudian ditekan-tekan, disuruh-suruh di perintah-perintah oleh institusi apa pun, termasuk oleh pemerintah,” tutur pria yang biasa disapa Yuri itu di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis 28 Mei 2020.
Dalam membangun new normal, lanjut Yuri, butuh peran tokoh-tokoh masyarakat. Baik tokoh agama, tokoh adat, hingga tokoh pemuda. “Mari kita bangun yang baru ini, kebiasaan yang baru ini. Tentunya membutuhkan peran semuanya,” kata Yuri.
(Baca juga: Penanganan Covid-19 Baik, Wisata Bali Berpotensi Dibuka Saat New Normal )
Yuri merasa sangat bangga kepada tokoh-tokoh masyarakat yang sudah bisa berperan secara komprehensif di dalam konteks membangun suatu kenormalan yang baru. “Karena kita tahu masyarakat kita adalah masyarakat yang sangat menurut kepada tokoh-tokoh mereka,” ujarnya.
Peran tokoh masyarakat tokoh agama dan sebagainya, tokoh adat, tokoh pemuda dan sebagainya ini, kata Yuri, menjadi kunci pelaksanaan new normal. “Ini yang kita harapkan di dalam kaitan bagaimana strategi kita menghadapi Covid-19 tanpa kita menghentikan produktivitas kita,” ujarnya.
Yuri mengatakan pemerintah sedang merumuskan new normal. Dalam perumusan akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk tokoh masyarakat, pakar, para ahli.
“Untuk bagaimana kita membuat suatu prosedur, suatu protokol, suatu SOP yang betul-betul menjamin bahwa kita produktif. Namun aman terhadap Covid-19,”ujarnya.
Kendati demikian, tatanan kehidupan baru itu harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar tidak terjadi penyebaran Covid-19.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjelaskan, new normal adalah gaya hidup yang tidak bisa ditekan atau diperintah oleh siapa pun termauk oleh pemerintah.
“Seharusnya kenormalan yang baru adalah gaya hidup kita akan kebutuhan kita. Adalah perilaku kita yang tidak harus kemudian ditekan-tekan, disuruh-suruh di perintah-perintah oleh institusi apa pun, termasuk oleh pemerintah,” tutur pria yang biasa disapa Yuri itu di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis 28 Mei 2020.
Dalam membangun new normal, lanjut Yuri, butuh peran tokoh-tokoh masyarakat. Baik tokoh agama, tokoh adat, hingga tokoh pemuda. “Mari kita bangun yang baru ini, kebiasaan yang baru ini. Tentunya membutuhkan peran semuanya,” kata Yuri.
(Baca juga: Penanganan Covid-19 Baik, Wisata Bali Berpotensi Dibuka Saat New Normal )
Yuri merasa sangat bangga kepada tokoh-tokoh masyarakat yang sudah bisa berperan secara komprehensif di dalam konteks membangun suatu kenormalan yang baru. “Karena kita tahu masyarakat kita adalah masyarakat yang sangat menurut kepada tokoh-tokoh mereka,” ujarnya.
Peran tokoh masyarakat tokoh agama dan sebagainya, tokoh adat, tokoh pemuda dan sebagainya ini, kata Yuri, menjadi kunci pelaksanaan new normal. “Ini yang kita harapkan di dalam kaitan bagaimana strategi kita menghadapi Covid-19 tanpa kita menghentikan produktivitas kita,” ujarnya.
Yuri mengatakan pemerintah sedang merumuskan new normal. Dalam perumusan akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk tokoh masyarakat, pakar, para ahli.
“Untuk bagaimana kita membuat suatu prosedur, suatu protokol, suatu SOP yang betul-betul menjamin bahwa kita produktif. Namun aman terhadap Covid-19,”ujarnya.
(dam)
tulis komentar anda