Masih Pandemi, Airlangga Usulkan Program Prioritas Pelaksanaan IMT-GT
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 19:28 WIB
JAKARTA - Meskipun tengah dilanda gelombang kedua pandemi virus Corona (Covid-19), Indonesia beserta Malaysia dan Thailand tetap berkomitmen untuk menyelesaikan berbagai program dan kegiatan.
Program dan kegiatan tersebut tercantum dalam Cetak Biru Implementasi kerja sama Sub-Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT ) 2017-2021, serta menyusun kerangka kerja lima tahun berikutnya, IMT-GT 2022-2026.
Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan virtual, menyatakan perlunya menentukan program prioritas yang akan berdampak signifikan dan mendukung pencapaian yang lebih baik di masa depan.
"Mendorong pengembangan dan penyelesaian proyek konektivitas dan menyelaraskan dengan koridor ekonomi untuk meningkatkan keunggulan komparatif," kata Airlangga dalam keterangan persnya, Jumat (6/8/2021).
Dijelaskan Airlangga, kerja sama IMT-GT harus lebih inklusif, tangguh dan berkelanjutan. Dua sektor prioritas yang berpotensi besar untuk dikembangkan adalah pertanian dan pariwisata.
"Selain itu, diperkuat juga pengembangan komoditas yang berdampak luas bagi masyarakat, seperti kelapa sawit dan karet," ucapnya.
Kemudian kata Ketua Umum Partai Golkar ini, terus mengeksplorasi potensi ekonomi produk dan layanan halal, serta memprioritaskan pengembangannya untuk membuka peluang menembus pasar dunia.
"Penguatan peran seluruh elemen dalam kerja sama IMT-GT. Selain penguatan peran pemerintah daerah dan dunia usaha, peran strategis akademisi sebagi thinktank dalam wadah UNINET juga perlu untuk terus ditingkatkan," ucapnya.
"Sinergitas agenda kerja IMT-GT dengan inisiatif ASEAN, antara lain ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) yang terkait kerangka kerja pemulihan ekonomi, dan ASEAN Catalytic Green Finance Facility (ACGF) untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur berwawasan lingkungan untuk mencapai target pengurangan emisi di kawasan IMT-GT," tutupnya.
Program dan kegiatan tersebut tercantum dalam Cetak Biru Implementasi kerja sama Sub-Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT ) 2017-2021, serta menyusun kerangka kerja lima tahun berikutnya, IMT-GT 2022-2026.
Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan virtual, menyatakan perlunya menentukan program prioritas yang akan berdampak signifikan dan mendukung pencapaian yang lebih baik di masa depan.
"Mendorong pengembangan dan penyelesaian proyek konektivitas dan menyelaraskan dengan koridor ekonomi untuk meningkatkan keunggulan komparatif," kata Airlangga dalam keterangan persnya, Jumat (6/8/2021).
Dijelaskan Airlangga, kerja sama IMT-GT harus lebih inklusif, tangguh dan berkelanjutan. Dua sektor prioritas yang berpotensi besar untuk dikembangkan adalah pertanian dan pariwisata.
"Selain itu, diperkuat juga pengembangan komoditas yang berdampak luas bagi masyarakat, seperti kelapa sawit dan karet," ucapnya.
Kemudian kata Ketua Umum Partai Golkar ini, terus mengeksplorasi potensi ekonomi produk dan layanan halal, serta memprioritaskan pengembangannya untuk membuka peluang menembus pasar dunia.
"Penguatan peran seluruh elemen dalam kerja sama IMT-GT. Selain penguatan peran pemerintah daerah dan dunia usaha, peran strategis akademisi sebagi thinktank dalam wadah UNINET juga perlu untuk terus ditingkatkan," ucapnya.
"Sinergitas agenda kerja IMT-GT dengan inisiatif ASEAN, antara lain ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) yang terkait kerangka kerja pemulihan ekonomi, dan ASEAN Catalytic Green Finance Facility (ACGF) untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur berwawasan lingkungan untuk mencapai target pengurangan emisi di kawasan IMT-GT," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda