JSIT Indonesia memperingati Hari Lahir atau Milad ke-18 secara virtual dengan mengangkat tema Semangat Kebersamaan Atasi Pandemi, Jumat, 30 Juli 2021. Foto/Ist
JAKARTA - Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia memperingati Hari Lahir atau Milad ke-18 secara virtual dengan mengangkat tema 'Semangat Kebersamaan Atasi Pandemi', Jum'at, 30 Juli 2021.
"InsyaAllah diusia ke- 18 ini JSIT akan terus memberikan layanan pendidikan yang bermutu yang akan menghantarkan bangsa Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan umat yang Rahmatan Lil Alamiin," ungkap Fahmi, Sabtu (31/7/2021).
Sementara Ketua Dewan Pembina JSIT Indonesia Sukro Muhab dalam sambutannya menegaskan, di usia ke-18 JSIT Indonesia harus semakin bersyukur kepada Allah.
"Kita harus mensyukuri telah sekian tahun jsit Indonesia bisa eksis di tengah masyarakat. Masyarakat masih menaruh harapan besar bagi JSIT Indonesia yang telah menunjukkan satu nilai pendidikan yang khas sehingga diterima masyarakat. Ini harus disyukuri sehingga kita akan mendapatkan nikmat besar," terang Sukro.
Sukro menambahkan, pada usia ke-18 tahun, JSIT Indonesia sudah harus menunjukkan kemandirian, kesempurnaan dan yang paling penting adalah kebermanfaatan kita di tengah masyarakat. Itu bisa dilihat dari banyak aktivitas yang diselenggarakan saat ini.
"Rasa syukur itu harus kita lakukan dengan peningkatan layanan pendidikan bagi masyarakat. Meski juga ada kegiatan sosial bermutu, berkualitas dan berkarakter sebagaimana tujuan pendidikan yang dicanangkan bangsa Indonesia," tutup Sukro.
Pesan Dosen FMIPA UNJ ini kepada JSIT agar menjadi organisasi yang solid, inklusif, kreatif dan kontributif. Sebab di masa pandemi ini 4 hal itu akan memberikan kemanfaatan dan keluwesan bagi kemajuan JSIT Indonesia.
Sementara narasumber dalam kegiatan Milad JSIT Indonesia Ibnu Karir berpesan kepada sejumlah peserta untuk memperbanyak memohon ampun dan berdoa kepada Allah, khususnya dalam menghadapi pandemi ini.
"Sebagai makhluk yang lemah sudah seharusnya kita memperbanyak zikir dan mengingat Allah dengan adanya pandemi ini. Karena kita sadari bahwa pandemi ini akan hilang manakala Allah mengizinkan dan kita perbanyak taubat dan berdoa kepada-Nya," ujar Pembina Rumah Qur'an Daarut Tarbiyah se-Jabodetabek ini.