Indonesia Terima Bantuan Alat Medis dari Yayasan Amal Taiwan
Selasa, 21 April 2020 - 08:39 WIB
JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) mewakili Pemerintah Indonesia menerima bantuan 15 buah ventilator dari sebuah yayasan amal Taiwan. Bantuan tersebut untuk menanggulangi wabah COVID-19 di Tanah Air.
“Saya bersyukur atas bantuan yang diberikan ini semoga bisa membantu kita di masa yang sulit ini. Ini adalah wujud dari kepedulian masyarakat global dalam menghadapi wabah COVID-19 saat ini. Bantuan ini penyalurannya akan dilakukan oleh BNPB,” ujar Purbaya Yudhi Sadewa, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, dalam keterangan persnya kepada SINDOnews, Senin (20/4/2020).
Yayasan ini secara keseluruhan mengirimkan 15 set ventilator, 140.000 paket APD, 20.000 alat pelindung wajah, dan masker medis sebanyak 300.000 buah. Bantuan medis yang dikirimkan dalam dua gelombang tersebut merupakan produk-produk kualitas terbaik.
Dalam suratnya, Yayasan Amal Ishihara (Ishihara Charity Foundation) yang berlokasi di Taiwan menyatakan bantuan ini merupakan wujud persahabatan dan rasa prihatinnya atas apa yang sedang terjadi di Indonesia. Mereka berpandangan, cara terbaik untuk membantu Indonesia saat ini adalah dengan memberi perlindungan terbaik bagi para tenaga medis.
“Saya berharap bantuan-bantuan ini bisa melindungi para tenaga medis dalam menjalankan tugasnya dalam merawat para pasien yang terinfeksi virus ini. Bantuan-bantuan ini selanjutnya akan disalurkan oleh BNPB di antaranya untuk provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Universitas Gajah Mada, BUMN dan BNPB,” imbuh Purbaya.
Pemimpin Taiwan, Tsa Ing-wen mengambil langkah responsif pada awal merebaknya wabah ini di negara tersebut dengana menerapkan sejumlah kebijakan. Mulai dari membatasi masuknya orang ke negara Taiwan, melarang ekspor dan membatasi harga masker, penggunaan teknologi modern dalam mengawasi orang yang terinfeksi, serta mendirikan fasilitas pengujian COVID-19 di Pusat Kendali Pencegahan Penyakit (CDC) dan delapan rumah sakit.
Menurut data yang ada, jumlah kasus terinfeksi COVID-19 di Taiwan mencapai 395 orang. Sebanyak 6 pasien meninggal dan 166 lainnya sembuh. CDC mengumumkan tidak ada kasus baru sejak 9 Maret 2020.
“Saya bersyukur atas bantuan yang diberikan ini semoga bisa membantu kita di masa yang sulit ini. Ini adalah wujud dari kepedulian masyarakat global dalam menghadapi wabah COVID-19 saat ini. Bantuan ini penyalurannya akan dilakukan oleh BNPB,” ujar Purbaya Yudhi Sadewa, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, dalam keterangan persnya kepada SINDOnews, Senin (20/4/2020).
Yayasan ini secara keseluruhan mengirimkan 15 set ventilator, 140.000 paket APD, 20.000 alat pelindung wajah, dan masker medis sebanyak 300.000 buah. Bantuan medis yang dikirimkan dalam dua gelombang tersebut merupakan produk-produk kualitas terbaik.
Dalam suratnya, Yayasan Amal Ishihara (Ishihara Charity Foundation) yang berlokasi di Taiwan menyatakan bantuan ini merupakan wujud persahabatan dan rasa prihatinnya atas apa yang sedang terjadi di Indonesia. Mereka berpandangan, cara terbaik untuk membantu Indonesia saat ini adalah dengan memberi perlindungan terbaik bagi para tenaga medis.
“Saya berharap bantuan-bantuan ini bisa melindungi para tenaga medis dalam menjalankan tugasnya dalam merawat para pasien yang terinfeksi virus ini. Bantuan-bantuan ini selanjutnya akan disalurkan oleh BNPB di antaranya untuk provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Universitas Gajah Mada, BUMN dan BNPB,” imbuh Purbaya.
Pemimpin Taiwan, Tsa Ing-wen mengambil langkah responsif pada awal merebaknya wabah ini di negara tersebut dengana menerapkan sejumlah kebijakan. Mulai dari membatasi masuknya orang ke negara Taiwan, melarang ekspor dan membatasi harga masker, penggunaan teknologi modern dalam mengawasi orang yang terinfeksi, serta mendirikan fasilitas pengujian COVID-19 di Pusat Kendali Pencegahan Penyakit (CDC) dan delapan rumah sakit.
Menurut data yang ada, jumlah kasus terinfeksi COVID-19 di Taiwan mencapai 395 orang. Sebanyak 6 pasien meninggal dan 166 lainnya sembuh. CDC mengumumkan tidak ada kasus baru sejak 9 Maret 2020.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda