Cerita Nakes Kelelahan dan Bahrudin Penggali Kubur Bertubuh Atletis
Rabu, 21 Juli 2021 - 18:26 WIB
BEKASI - Kasus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, masih tinggi meski mulai ada tanda-tanda penurunan. Dengan kondisi tersebut, sejumlah tenaga kesehatan ( nakes ) di Kota Bekasi sudah mulai kelelahan. Wajar saja, hampir satu setengah tahun mereka berjuang melawan virus ini.
Selain tenaga kesehatan, para penggali kubur merasa kewalahan di TPU Pedurenan Kecamatan Mustikajaya. Sebab, jumlah warga yang meninggal karena terpapar hingga suspek Covid-19 mencapai puluhan orang dan rekor bisa mencapai 300 orang. Karena itu, alat berat diturunkan untuk membantu penggalian kubur di TPU khusus Covid-19 tersebut.
Kondisi kelalahan itu sebagaimana yang dirasakan nakes bernama Madi Herlambang yang bertugas di RSUD Kota Bekasi. Dia mengaku sangat kelelahan melayani pasien yang terus berdatangan, meskipun volume pasien yang datang kerumah sakit plat merah tersebut sudah mulai menurun dan jumlah pasien yang dirawat di tenda darurat sudah berkurang.
"Sebenarnya capek banget hari ini, sudah tiga pasien yang kita harus rujuk ke RSUD Kota Bekasi dan masih banyak warga yang menelepon untuk dirujuk," katanya kepada SINDOnews, Rabu (21/7/2021).
Bahkan, terlihat beberapa tenaga kesehatan dari beberapa puskesmas duduk dalam keadaan tubuh lemas. Sebab mereka harus mondar-mandir menjemput pasien. "Yang masih waiting list dan belum kita jemput, untuk mendapatkan perawatan di RSUD Kota Bekasi," ucapnya.
Karena ruang penanganan Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kota Bekasi penuh, dia pun minta kepada ketua lingkungan RT maupun RW, untuk mengedukasi ke warganya jika bergejala ringan cukup isolasi di rumah saja.
Menurut dia, kenaikan pasien Covid-19 amat dirasakan pasca-Lebaran Idulfitri tahun ini. Diperkirakan kenaikan dua kali lipat dibanding sebelumnya. Hampir semua rumah sakit penuh diisi dengan pasien Covid-19. "Intensitasnya sangat tinggi pasca-Lebaran, kita terus koordinasi dengan pihak RSUD untuk ketersediaan ruangan perawatan,” ucapnya.
Selain tenaga kesehatan, para penggali kubur merasa kewalahan di TPU Pedurenan Kecamatan Mustikajaya. Sebab, jumlah warga yang meninggal karena terpapar hingga suspek Covid-19 mencapai puluhan orang dan rekor bisa mencapai 300 orang. Karena itu, alat berat diturunkan untuk membantu penggalian kubur di TPU khusus Covid-19 tersebut.
Kondisi kelalahan itu sebagaimana yang dirasakan nakes bernama Madi Herlambang yang bertugas di RSUD Kota Bekasi. Dia mengaku sangat kelelahan melayani pasien yang terus berdatangan, meskipun volume pasien yang datang kerumah sakit plat merah tersebut sudah mulai menurun dan jumlah pasien yang dirawat di tenda darurat sudah berkurang.
"Sebenarnya capek banget hari ini, sudah tiga pasien yang kita harus rujuk ke RSUD Kota Bekasi dan masih banyak warga yang menelepon untuk dirujuk," katanya kepada SINDOnews, Rabu (21/7/2021).
Baca Juga
Bahkan, terlihat beberapa tenaga kesehatan dari beberapa puskesmas duduk dalam keadaan tubuh lemas. Sebab mereka harus mondar-mandir menjemput pasien. "Yang masih waiting list dan belum kita jemput, untuk mendapatkan perawatan di RSUD Kota Bekasi," ucapnya.
Karena ruang penanganan Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kota Bekasi penuh, dia pun minta kepada ketua lingkungan RT maupun RW, untuk mengedukasi ke warganya jika bergejala ringan cukup isolasi di rumah saja.
Menurut dia, kenaikan pasien Covid-19 amat dirasakan pasca-Lebaran Idulfitri tahun ini. Diperkirakan kenaikan dua kali lipat dibanding sebelumnya. Hampir semua rumah sakit penuh diisi dengan pasien Covid-19. "Intensitasnya sangat tinggi pasca-Lebaran, kita terus koordinasi dengan pihak RSUD untuk ketersediaan ruangan perawatan,” ucapnya.
tulis komentar anda