IDI: Jumlah Nakes Meninggal Naik Hampir 7 Kali Lipat
Jum'at, 09 Juli 2021 - 19:13 WIB
JAKARTA - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Adib Khumaidi menyebut jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang wafat mengalami kenaikan yang signifikan. Bahkan, kenaikannya hampir menyentuh tujuh kali lipat.
Lebih lanjut Adib mengatakan secara keseluruhan jumlah tenaga nakes yang paling baru menunjukan terdapat 458 nakes telah wafat. “Kita mencatat ada 458 dokter, jadi kalau disampaikan di awal 434, kita sekarang sudah 458,” terangnya
Dalam kesempatan tersebut Adib mengatakan fakta tersebut menjadi perhatian tersendiri mengenai kondisi nakes. Menurutnya, jumlah nakes yang dirawat jauh lebih banyak daripada saat bulan Januari dan Desember.
“Kemarin dalam laporan IDI Surabaya ada 124 dokter yang sakit tida, tidak semuanya memang dirawat, tapi ada yang sempat kritis dalam proses perawatan,” lanjutnya
Adib melanjutkan kondisi tersebut akan menjadi evaluasi pihaknya, terkhusus untuk menggali problematika dalam internal dan eksternal. Penggalian itu nantinya dipercaya dapat melihat apakah lonjatan kasus juga mempengaruhi angka kesehatan dan kematian para nakes.
“Kondisi ini dirasakan oleh kami, di Ikatan Dokter Indonesia, sehingga kami dalam satu bulan terakhir, kita penuh dengan memberikan bantuan untuk teman sejawat kita,” tandasnya.
Baca Juga
Lebih lanjut Adib mengatakan secara keseluruhan jumlah tenaga nakes yang paling baru menunjukan terdapat 458 nakes telah wafat. “Kita mencatat ada 458 dokter, jadi kalau disampaikan di awal 434, kita sekarang sudah 458,” terangnya
Dalam kesempatan tersebut Adib mengatakan fakta tersebut menjadi perhatian tersendiri mengenai kondisi nakes. Menurutnya, jumlah nakes yang dirawat jauh lebih banyak daripada saat bulan Januari dan Desember.
“Kemarin dalam laporan IDI Surabaya ada 124 dokter yang sakit tida, tidak semuanya memang dirawat, tapi ada yang sempat kritis dalam proses perawatan,” lanjutnya
Adib melanjutkan kondisi tersebut akan menjadi evaluasi pihaknya, terkhusus untuk menggali problematika dalam internal dan eksternal. Penggalian itu nantinya dipercaya dapat melihat apakah lonjatan kasus juga mempengaruhi angka kesehatan dan kematian para nakes.
“Kondisi ini dirasakan oleh kami, di Ikatan Dokter Indonesia, sehingga kami dalam satu bulan terakhir, kita penuh dengan memberikan bantuan untuk teman sejawat kita,” tandasnya.
(maf)
tulis komentar anda