Jumlah Kasus Tinggi, Jokowi Minta Jatim Diberi Dukungan Penuh

Rabu, 27 Mei 2020 - 13:23 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan dan Gugus Tugas Penanganan Pandemi COVID-19 untuk fokus pada daerah-daerah yang memiliki jumlah kasus tinggi. Foto/Puspen TNI
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan dan Gugus Tugas Penanganan Pandemi COVID-19 untuk fokus pada daerah-daerah yang memiliki jumlah kasus tinggi. Salah satunya adalah Provinsi Jawa Timur (Jatim).

“Di Jawa terutama agar dibantu memberikan dukungan penuh Provinsi Jawa Timur. Terutama tentang kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya. Pak Menteri Kesehatan dan Gugus Tugas saya minta untuk Jatim jadi perhatian,” ujarnya saat membuka rapat terbatas, Rabu (27/5/2020). (Baca juga: Jika Efektif Tekan Rasio Penularan COVID-19, Penerjunan Pasukan TNI/Polri Bakal Diperluas)

Dia mengatakan perlu diperhatikan pengujian sampel dan pelacakan di Jawa Timur. Sehingga benar-benar dapat dilakukan langkah-langkah pengendalian.



Jokowi meminta provinsi di luar Jawa yang memiliki kasus tinggi juga harus diperhatikan. “Termasuk provinsi lain di luar jawa yang penambahannya cukup tinggi, di Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, di Sumatera Selatan, Papua, di NTB,” tuturnya.

Pada rapat terbatas pagi tadi Jokowi mengaku telah meminta penambahan pasukan di Jatim untuk mengendalikan angka penularan COVID-19. (Baca juga: Jokowi: Normal Baru Dimulai Jika Rasio Penularan Suatu Daerah di Bawah 1)

“Di Jawa Timur misalnya untuk kita tambah bantuan pasukan aparat di sana agar bisa menekan kurvanya agar tidak naik lagi. Dan memasifkan pengujian sampel, pelacakan yang agresif terhadap yang PDP maupun ODP dan melakukan isolasi yang ketat. Ini kita lakukan pada provinsi-provinsi yang masih kurvanya masih naik,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More