Jika Efektif Tekan Rasio Penularan COVID-19, Penerjunan Pasukan TNI/Polri Bakal Diperluas

Rabu, 27 Mei 2020 - 11:37 WIB
loading...
Jika Efektif Tekan Rasio Penularan COVID-19, Penerjunan Pasukan TNI/Polri Bakal Diperluas
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/foc.
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sejak kemarin sudah dilakukan gelar pasukan TNI/Polri di titik-titik keramaian. Hal ini dilakukan dalam rangka persiapan Normal Baru (New Normal).

Dia menuturkan jika penerjunan pasukan efektif menekan rasio penularan atau R0 maka akan diperluas. Pasalnya saat ini hanya pasukan hanya digelar di 4 provinsi dan 24 kabupaten/kota. (Baca juga: Jokowi: Normal Baru Dimulai Jika Rasio Penularan Suatu Daerah di Bawah 1)

“Kita lihat dari angka-angka dan fakta-fakta di lapangan. Utamanya yang berkaitan dengan R0 dan RT (rasio penularan dalam waktu). Dan apabila ini nanti efektif kita akan gelar, kita perluas lagi kita lebarkan lagi ke provinsi yang lain dan kabupaten/kota yang lain,” ujarnya saat membuka rapat terbatas, Rabu (27/5/2020).

Seperti diketahui, setidaknya 340 ribu pasukan yang diterjunkan sejak kemarin di 1.800 objek keramaian di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota. Daerah-daerah tersebut antara lain Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Gorontalo.

Lalu Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Kemudian Kabupaten Tangerang, Kota Tegal, Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Sidoharjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Malang, Kota Palangkaraya, dan Kota Tarakan. Selanjutnya Kota Banjarmasin, Kota Banjar Baru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Buol.

Lebih lanjut Jokowi meminta agar protokol tatanan Normal Baru yang disiapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) disosialisasikan secara masif kepada masyarakat. Dengan begitu masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan. (Baca juga: New Normal Tanpa Pengendalian COVID-19, Mardani: Bencana Besar)

“Baik mengenai jaga jarak, mengenai pakai masker, mengenai cuci tangan, mengenai dilarang berkerumun dalam jumlah yang banyak. Kalau ini, sosialisasi ini betul-betul bias kita lakukan secara masif, saya yakin kurva R0 dan RT betul-betul bisa kita turunkan. Dan ini sudah kita lihat di beberapa provinsi bisa kita kerjakan,” pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1532 seconds (0.1#10.140)