Ketua DPD RI Dukung NTT-NTB Jadi Pusat Budidaya Ikan Kerapu dan Kakap
Jum'at, 02 Juli 2021 - 18:36 WIB
Data KKP pada 2020, volume ekspor Kerapu meningkat sebesar 5,4 persen per tahun, dari 153 ribu ton menjadi 188 ribu ton. Sedangkan tren kenaikan nilai ekspor kerapu sebesar 4,6% per tahun, dari USD261 juta menjadi USD303 juta USD.
Berdasarkan data tersebut, LaNyalla mengatakan permintaan ikan kerapu di dunia sangat tinggi. "Maka pembudidaya dan pengusaha harus bisa mencari peluang, dan pemerintah tentunya harus terus memberi dukungan serta fasilitas, termasuk terkait distribusi yang saat ini mengalami hambatan akibat adanya pembatasan dampak Covid, khususnya di Tiongkok yang menjadi pasar terbesar ekspor kerapu Indonesia," tuturnya.
Untuk komoditas kakap, KKP telah menyatakan kakap putih akan dijadikan sumber andalan untuk mendapatkan devisa bagi negara.
"Hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai sistem logistik benih kakap putih yang efektif dan efisien. Saat ini KKP menjadikan Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam sebagai pusat pembenihan kakap putih. Saya kira perlu ada lagi pusat lokasi pembibitan di sejumlah wilayah, khususnya di daerah yang akan dijadikan lumbung kakap putih," kata LaNyalla.
Mantan Ketua Umum PSSI itu mengingatkan, kakap putih menjadi salah satu ikan yang digemari hingga benua Eropa dan Amerika. Menurut LaNyalla, peluang tersebut harus diambil Indonesia mengingat negara ini memiliki kekayaan laut yang luar biasa.
"Penting juga melibatkan masyarakat dan kelompok-kelompok pembudidaya ikan berskala kecil, agar mereka mendapatkan manfaat dari sentra pengembangan komoditas ini. Berikan pelatihan-pelatihan serta peningkatan pendampingan."
Berdasarkan data tersebut, LaNyalla mengatakan permintaan ikan kerapu di dunia sangat tinggi. "Maka pembudidaya dan pengusaha harus bisa mencari peluang, dan pemerintah tentunya harus terus memberi dukungan serta fasilitas, termasuk terkait distribusi yang saat ini mengalami hambatan akibat adanya pembatasan dampak Covid, khususnya di Tiongkok yang menjadi pasar terbesar ekspor kerapu Indonesia," tuturnya.
Untuk komoditas kakap, KKP telah menyatakan kakap putih akan dijadikan sumber andalan untuk mendapatkan devisa bagi negara.
"Hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai sistem logistik benih kakap putih yang efektif dan efisien. Saat ini KKP menjadikan Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam sebagai pusat pembenihan kakap putih. Saya kira perlu ada lagi pusat lokasi pembibitan di sejumlah wilayah, khususnya di daerah yang akan dijadikan lumbung kakap putih," kata LaNyalla.
Mantan Ketua Umum PSSI itu mengingatkan, kakap putih menjadi salah satu ikan yang digemari hingga benua Eropa dan Amerika. Menurut LaNyalla, peluang tersebut harus diambil Indonesia mengingat negara ini memiliki kekayaan laut yang luar biasa.
"Penting juga melibatkan masyarakat dan kelompok-kelompok pembudidaya ikan berskala kecil, agar mereka mendapatkan manfaat dari sentra pengembangan komoditas ini. Berikan pelatihan-pelatihan serta peningkatan pendampingan."
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda