Vaksinasi 1- 2 Juta Sehari

Kamis, 01 Juli 2021 - 08:41 WIB
Pertama tentu negara membeli langsung dari produsen vaksin. Hal ini bukan hanya tentang kebutuhan anggaran tetapi juga ketersediaan produksi vaksin di pasar internasional. Sumber vaksin ke dua bagi negara adalah kerja sama internasional melalui COVAX yang dikelola oleh WHO, UNICEF, Gavi the vaccine alliance dan CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations).

COVAX bertujuan untuk mengakselerasi pengembangan dan produksi vaksin Covid-19 dan menjamin akses yang adil dan terjangkau untuk semua negara di dunia yang membutuhkannya. Saya sebagai salah satu dari 12 pakar internasional anggota “Independent Allocation Vaccine Group (IAVG) COVAX” pada 25 Juni 2021 bertemu secara virtual dengan pimpinan tertinggi WHO, yaitu Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Dr Tedros yang didampingi beberapa pimpinan organisasi itu. Dalam diskusi kami mengemuka masalah yang amat mendasar, yaitu ketimpangan vaksin antarnegara di dunia.

Dirjen WHO sangat menyayangkan bahwa tidak cukup ada komitmen politik pada negara-negara yang punya banyak vaksin untuk membaginya ke negara lain yang amat membutuhkan, antara lain lewat mekanisme COVAX ini. Dibicarakan bahwa ketimpangan kesempatan vaksin antara negara adalah masalah kemanusiaan dan membuat orang menjadi korban karena tidak mendapat vaksin yang diperlukannya.

Sumber vaksin ketiga adalah kemungkinan kerja sama bilateral antara satu negara dengan negara lainnya. Berita Sindonews.com 22 Juni 2021 menunjukkan salah satu contohnya, di mana berita itu berjudul “AS Bagi 500 Juta Vaksin Covid, Ini Daftar Negara Penerimanya, Ada Indonesia”.

Konon juga sebelum ini sudah ada kerja sama dengan pemerintahj Tiongkok tentang vaksin Sinovac. Diplomasi internasional tentu perlu terus dilakukan agar kemungkinan seperti ini dapat lebih luas lagi didapat. Sementara itu, sumber vaksin ke empat bagi suatu negara adalah tentu kalau negara itu sendiri dapat memproduksi vaksin di dalam negeri. Untuk kita maka harapannya agar vaksin Merah Putih akan dapat sukses dalam berbagai uji ilmiah yang dijalani dan dapat dimanfaatkan oleh rakyat kita nantinya.

Kemudahan vaksinasi dan penghitungan Herd Immunity

Hal ke dua yang perlu diperhatian dalam suksesnya program vaksinasi ke depan adalah kemudahan pemberian vaksinasi bagi masyarakat. Untuk ini kita amat apresiasi beberapa penyederhanaan prosedur dalam beberapa hari belakangan ini, seperti misalnya bisa langsung datang tanpa mendaftar, lokasi vaksinasi yang lebih banyak sehingga mudah dijangkau dan juga keterlibatan berbagai sektor, baik swasta maupun TNI/POLRI untuk menyelenggarakan vaksinasi di lapangan.

Kemudahan bagi masyarakat harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Dalam hal ini dapat disampaikan bahwa India sudah berhasil memvaksinasi 8 juta orang dalam satu hari. Kalau penduduk Indonesia katakanlah sekitar seperempat penduduk India maka target vaksinasi 2 juta atau setidaknya lebih dari 1 juta sehari memang sesuatu yang layak dicapai.

Hal ketiga yang perlu diantisipasi adalah kemungkinan kesulitan vaksinasi pada kelompok masyarakat tertentu, setidaknya pada dua area. Ke satu adalah mereka yang tinggal di tempat terpencil dan kepulauan, yang akan perlu transportasi jalan kaki atau naik perahu beberapa jam mencapai lokasi vaksinasi. Perlu ada mekanisme khusus bagi warga kita di semua pelosok negeri agar sebanyak mungkin mendapat perlindungan terhadap Covid-19.

Kedua adalah kelompok masyarakat yang masih menolak divaksin karena berbagai alasannya. Untuk ini maka penyuluhan terus menerus perlu dilakukan, termasuk juga tentunya pendekatan melalui tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More