Cerita Sukses Nadiem Terinspirasi dari Pemikiran Marhaenisme Bung Karno
Selasa, 29 Juni 2021 - 22:11 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makariem mengaku kerap diceritakan oleh kakeknya tentang sosok Proklamator RI, Bung Karno . Nadiem mengenang cerita kakeknya itu mulai dari cerita peran Bung Karno saat konferensi Asia Afrika, Proklamasi Kemerdekaan dan momen-momen penting lainnya.
"Semua cerita-cerita tersebut itu yang benar-benar masuk dan mendarah daging di orang tua saya, itu secara tidak langsung akhirnya juga mengena di saya dan itu juga yang menjadi landasan dari berbagai macam keputusan saya di dalam hidup ini," ujar Nadiem saat menjadi pengulas dalam acara 'Sarasehan Nasional Indonesia Muda Membaca: Bung Karno' yang digelar Megawati Institute secara virtual, Selasa (29/6/2021).
"Ini mungkin luar biasa pemikiran jauhnya Bung Karno pada saat itu konsep: gotong royong, apa kemampuan atau kompetensi yang terpenting di 200 persen chance (peluang) itu adalah peluang berkolaborasi, kemampuan bekerja secara tim. Jadi, salah satu profil pelajar Pancasila terpenting gotong rotong. Kemampuan berkolaborasi dan bekerja dalam tim, itulah yang akan menjadi defenisi knowledge economy," tandas Nadiem.
"Semua cerita-cerita tersebut itu yang benar-benar masuk dan mendarah daging di orang tua saya, itu secara tidak langsung akhirnya juga mengena di saya dan itu juga yang menjadi landasan dari berbagai macam keputusan saya di dalam hidup ini," ujar Nadiem saat menjadi pengulas dalam acara 'Sarasehan Nasional Indonesia Muda Membaca: Bung Karno' yang digelar Megawati Institute secara virtual, Selasa (29/6/2021).
"Ini mungkin luar biasa pemikiran jauhnya Bung Karno pada saat itu konsep: gotong royong, apa kemampuan atau kompetensi yang terpenting di 200 persen chance (peluang) itu adalah peluang berkolaborasi, kemampuan bekerja secara tim. Jadi, salah satu profil pelajar Pancasila terpenting gotong rotong. Kemampuan berkolaborasi dan bekerja dalam tim, itulah yang akan menjadi defenisi knowledge economy," tandas Nadiem.
(kri)
tulis komentar anda