Nasib WNI Perantauan di Tengah Wabah Covid-19

Senin, 20 April 2020 - 14:58 WIB
Ia sendiri, setelah berkonsultasi dengan keluarga, memutuskan untuk tetap tinggal. Kebetulan, saat ini ia sedang mengurus perpanjangan student visa. “Kalau ditinggal, saya kuatir prosesnya terhenti padahal saya sangat membutuhkan itu untuk kelanjutan studi saya,” tuturnya. Toh, di USM ia tidak sendiri. Ada sekitar 20-an mahasiswa Indonesia yang berada di kampus, dalam asrama, baik undergraduate maupun postgraduate yang diurus dengan baik oleh PPI USM Penang.

Perhatian USM terhadap mahasiswa asing cukup baik. Pihak univeritas berkomitmen akan mengupayakan student welfare dan staff welfare. Staff welfare diwujudkan dengan asistensi work from home juga supporting siapa saja yang butuh bantuan ekonomi. “USM menyadari betul banyak mahasiswa asing yang enggak bisa pulang karena MCO,” katanya.

Untuk makanan, USM membagikan kupon kepada semua mahasiswa. Kupon tidak sebatas berlaku untuk pembelian makanan, melainkan dapat juga dibelanjakan untuk kebutuhan dasar sehari-hari, seperti sabun, sampo, pulpen, batere, hingga jemuran gantung. Selama lockdown, sudah 5 kali pembagian kupon dilaksanakan. Total kupon yang sudah dibagikan nilainya mencapai 400 RM, berlaku sampai bulan April 2020. “Menurut saya kebijakan ini generous banget,” ucapnya.

Hingga saat ini lockdown kampus telah diperpanjang dua kali, hingga 28 April 2020. Fase ketiga ini, menurutnya, adalah yang terberat, karena gerak-gerik warga kampus semakin dibatasi. “Tak apa. Saya pasrah dan siap-siap berlebaran di sini. Semoga, sesudah Lebaran kita bisa berjumpa lagi dalam situasi yang jauh lebih baik,’ sahutnya kepada SINDOnews.

Bagaimana nasib WNI di belahan dunia lain, seperti Timur-Tengah, Eropa dan Amerika Serikat?

WNI di Kuwait banyak yang ingin pulang karena perusahaan atau bisnis tempat mereka bekerja sudah tutup dan mulai kesulitan finansial. Ada perusahaan yang sudah terus terang tidak sanggup menggaji dan membiayai tanggung jawab mereka dalam kontrak kerja, seperti membayar pesangon dan tiket pulang ke Indonesia.

Sejauh ini masih banyak WNI yang masih bertugas baik di lapangan maupun work from home seperti perawat dan petugas medis ambulans,cleaning service di rumah sakit, tenaga profesional di sektor perminyakan, IT dan manajemen. Tapi banyak juga yang sudah tidak bekerja dan tidak menerima gaji untuk bulan April 2020. Mereka pada umumnya adalah karyawan di spa, fitness center, restoran, kafe, katering resepsi, bis umum dan taksi. Mereka khawatir mengalami kekurangan atau bahkan kehilangan penghasilan sama sekali.

Bagi WNI yang tidak mendapatkan fasilitas tempat tinggal dari tempat kerja, mereka juga khawatir diusir karena tidak dapat membayar sewa flat yang jatuh tempo awal April. Belum lagi dengan kewajiban mereka untuk mengirim uang ke keluarga di tanah air yang memerlukan nafkah.

Menghadapi kenyataan itu, KBRI mengupayakan komunikasi dan mediasi agar dapat dicapai kesepakatan opsi terbaik bagi Pekerja Migran Indonesia/PMI. Saat ini, KBRI belum dapat menjanjikan kepada bantuan pemulangan ke Indonesia berupa uang atau tiket.

Sebagai informasi, Pemerintah Kuwait membuka program amnesti untuk TKI yang tinggal ilegal atau overstayer di Kuwait karena kabur dari majikan, bukan karena kebijakan penanganan Covid-19. Amnesti berlangsung tgl 1-30 April 2020.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More