Guru Besar UI Nilai PPKM Mikro Cukup Berhasil Tekan Laju Penyebaran Corona
Senin, 14 Juni 2021 - 22:31 WIB

Guru Besar FKM UI, Adik Wibowo, mengapresiasi upaya penanganan pandemi yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat dan daerah dalam menekan penyebaran Corona. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Adik Wibowo, mengapresiasi upaya penanganan pandemi yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat dan daerah (Provinsi, Kabupaten/ Kota) dalam upaya menekan laju penyebaran virus Corona (Covid-19).
Baca juga: PPKM Diperpanjang: Mall Buka Kapasitas 50%, Rumah Ibadah di Zona Merah Tutup
Menurutnya, langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah itu cukup baik, terutama dalam mengantisipasi lonjakan kasus aktif pascalibur lebaran.
Baca juga: Sehari Muncul 40 Kasus, Kota Cimahi Khawatir Masuk Lagi ke Zona Merah
"Langkah pemerintah menangani Covid-19 sudah cukup baik dan harus kita apresiasi. Meski di lapangan masih terdapat celah, namun ini dapat kita pahami. Karena seluruh satgas pusat hingga daerah sudah berupaya secara maksimal mencegah masyarakat yang nekat mudik agar menekan laju penyebaran Covid-19," kata Adik Wibowo, Senin (14/6/2021).
Baca juga: KBB Zona Merah, Wisatawan Tetap Antusias Keluar Masuk Tempat Wisata di Lembang
Lebih lanjut, Adik menilai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang diterapkan mulai di tingkat Provinsi hingga RT/RW sangat bermanfaat dalam upaya tracing pemerintah pasca libur lebaran.
"PPKM skala mikro ini sangat baik untuk melihat dan memantau naik dan turunnya kasus aktif Covid-19 secara harian dan Satgas terkait dapat cepat tanggap untuk melakukan pengetatan maksimal jika terjadi lonjakan kasus di daerah tertentu," ucapnya.
"Upaya ini juga agar meminimalisir penyebaran kasus di klaster keluarga. Untuk itu, saya kira Satgas baik pusat dan daerah harus selalu mewaspadai lonjakan kasus aktif dengan pengetatan 3 T (testing, tracing dan treatment)," tambah Adik Wibowo.
Untuk itu, Adik meminta agar PPKM skala mikro terus dilanjutkan. Pasalnya, ia menyebut masih terdapat daerah yang belum mendapatkan sosialisasi dengan baik terkait virus Covid-19 dan upaya pencegahannya melalui 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), seperti di Madura yang masih minim dalam penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: PPKM Diperpanjang: Mall Buka Kapasitas 50%, Rumah Ibadah di Zona Merah Tutup
Menurutnya, langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah itu cukup baik, terutama dalam mengantisipasi lonjakan kasus aktif pascalibur lebaran.
Baca juga: Sehari Muncul 40 Kasus, Kota Cimahi Khawatir Masuk Lagi ke Zona Merah
"Langkah pemerintah menangani Covid-19 sudah cukup baik dan harus kita apresiasi. Meski di lapangan masih terdapat celah, namun ini dapat kita pahami. Karena seluruh satgas pusat hingga daerah sudah berupaya secara maksimal mencegah masyarakat yang nekat mudik agar menekan laju penyebaran Covid-19," kata Adik Wibowo, Senin (14/6/2021).
Baca juga: KBB Zona Merah, Wisatawan Tetap Antusias Keluar Masuk Tempat Wisata di Lembang
Lebih lanjut, Adik menilai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang diterapkan mulai di tingkat Provinsi hingga RT/RW sangat bermanfaat dalam upaya tracing pemerintah pasca libur lebaran.
"PPKM skala mikro ini sangat baik untuk melihat dan memantau naik dan turunnya kasus aktif Covid-19 secara harian dan Satgas terkait dapat cepat tanggap untuk melakukan pengetatan maksimal jika terjadi lonjakan kasus di daerah tertentu," ucapnya.
"Upaya ini juga agar meminimalisir penyebaran kasus di klaster keluarga. Untuk itu, saya kira Satgas baik pusat dan daerah harus selalu mewaspadai lonjakan kasus aktif dengan pengetatan 3 T (testing, tracing dan treatment)," tambah Adik Wibowo.
Untuk itu, Adik meminta agar PPKM skala mikro terus dilanjutkan. Pasalnya, ia menyebut masih terdapat daerah yang belum mendapatkan sosialisasi dengan baik terkait virus Covid-19 dan upaya pencegahannya melalui 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), seperti di Madura yang masih minim dalam penerapan protokol kesehatan.
Lihat Juga :