Imam Besar Masjid Istiqlal: Soeharto Banyak Sekolahkan Anak dan Bangun Ribuan Masjid
Selasa, 08 Juni 2021 - 21:08 WIB
JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar mengisi tausiah dalam acara “Doa Satu Abad Presiden Soeharto” yang digelar di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur. Dalam ceramahnya, Nasaruddin menyebut Soeharto yang menyekolahkan dirinya hingga perguruan tinggi melalu Program Supersemar.
Nasaruddin menyebut setiap anak Adam yang meninggal terputus semua amal ibadah kecuali tiga hal salah satunya anak yang sholeh. Dia menyebut Soeharto telah berhasil menyekolahkan ribuan anak yang sukses melalu Program Supersemar. "Insyaallah saya pribadi saksi hidup, hampir mustahil tidak mungkin saya bisa melanjutkan pendidikan tanpa biaya supersemar. Orang tua kami tidak lulus SD di kampung punya anak delapan. Seandainya tidak dapat beasiswa supersemar enggak bakalan saya bisa melanjutkan studi," kata Nasaruddin, Selasa (8/6/2021).
Selain dirinya, ada sekitar 550.000 doktor dan master di seluruh Indonesia yang menyelesaikan pendidikan dan hidup dari supersemar. ”Jika satu orang yang kita sekolahkan maka akan menjadi anak meski tidak melahirkan. Walau itu bukan anak anak kandung, walau itu bukan hanya anak biologis tapi anak spiritual, ideologis, itu juga anak. Senior yang membesarkan junior itu juga adalah anak," jelasnya.
Amal lain yang tidak terputus meski meski seorang anak Adam telah meninggal adalah amal jariah misalnya membangun masjid. "Membangun masjid meski satu lembar batu merah yang menempel pada bangunan masjid itu sudah dijanjikan istana di surga. Bagi siapa yang membangun satu majid maka akan dibangun istana di surga oleh Allah. Almarhum telah membangun 999 masjid lebih dari itu lagi," pungkasnya.
Nasaruddin menyebut setiap anak Adam yang meninggal terputus semua amal ibadah kecuali tiga hal salah satunya anak yang sholeh. Dia menyebut Soeharto telah berhasil menyekolahkan ribuan anak yang sukses melalu Program Supersemar. "Insyaallah saya pribadi saksi hidup, hampir mustahil tidak mungkin saya bisa melanjutkan pendidikan tanpa biaya supersemar. Orang tua kami tidak lulus SD di kampung punya anak delapan. Seandainya tidak dapat beasiswa supersemar enggak bakalan saya bisa melanjutkan studi," kata Nasaruddin, Selasa (8/6/2021).
Baca Juga
Selain dirinya, ada sekitar 550.000 doktor dan master di seluruh Indonesia yang menyelesaikan pendidikan dan hidup dari supersemar. ”Jika satu orang yang kita sekolahkan maka akan menjadi anak meski tidak melahirkan. Walau itu bukan anak anak kandung, walau itu bukan hanya anak biologis tapi anak spiritual, ideologis, itu juga anak. Senior yang membesarkan junior itu juga adalah anak," jelasnya.
Baca Juga
Amal lain yang tidak terputus meski meski seorang anak Adam telah meninggal adalah amal jariah misalnya membangun masjid. "Membangun masjid meski satu lembar batu merah yang menempel pada bangunan masjid itu sudah dijanjikan istana di surga. Bagi siapa yang membangun satu majid maka akan dibangun istana di surga oleh Allah. Almarhum telah membangun 999 masjid lebih dari itu lagi," pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda