Bermunculan di Indonesia, Mutasi Covid-19 Mengintai Anak dan Remaja
Selasa, 11 Mei 2021 - 19:55 WIB
JAKARTA - Mutasi Covid-19 terus bermunculan. Bahkan, mutasi virus turunan B.1 dengan varian seperti di B.1.1.7 yang diidentifikasi di Inggris, B.1.351 di Afrika Selatan, dan B.1.617.1 serta B.1.617.2 di India sudah mulai ditemukan di Indonesia sejak awal tahun ini.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Pulungan mengingatkan bahwa bahaya mutasi virus ini ternyata bisa mengintai anak dan remaja. "Outbreak yang terjadi di Italia, Belanda, Prancis, India, serta Malaysia, menunjukkan adanya peningkatan infeksi Covid pada anak dan remaja," kata Aman dalam keterangannya, Selasa (11/5/2021).
Baca juga: Mutasi Virus Covid-19, Menkes Bilang Testing Berubah Juga
Mengutip data British Medical Journal (BMJ) pada Januari 2021, kata dia, jumlah anak dan remaja yang terinfeksi covid di Israel meningkat pesat sejak merebaknya varian B.1.1.7 Proporsi kasus pada pasien usia dibawah 10 tahun meningkat hingga 23 persen. Bahkan Israel juga telah membuka ruang ICU khusus Covid pada anak.
Tak hanya itu, katanya, di Corzano-Italia, ditemukan sebagian besar warga yang terinfeksi Covid adalah anak usia Sekolah Dasar atau lebih muda. Di kota kecil Lasingerland - Belanda, dari sekitar 818 guru, murid, staf sekolah yang diperiksa, ditemukan 123 kasus positif dengan 46 diantaranya merupakan varian mutasi virus baru B.1.1.7.
Menurut dia, outbreak yang terjadi di sejumlah negara tersebut menunjukkan kewaspadaan dalam pembukaan sekolah. Langkah mitigasi risiko seperti implementasi sistem 'bubble', penggunaan masker, ventilasi yang baik dengan jumlah murid yang dibatasi, serta screening berkala untuk guru, murid serta staf sekolah sangat penting untuk dilakukan.
"Semestinya kasus di negara lain menjadi pelajaran bagi Indonesia untuk tidak membuka sekolah tatap muka (luring) jika tidak sesuai anjuran IDAI dan organisasi profesi kesehatan, serta bagi fasilitas pelayanan kesehatan agar mulai menyediakan ruang ICU covid khusus anak dan remaja," ujar dia.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Pulungan mengingatkan bahwa bahaya mutasi virus ini ternyata bisa mengintai anak dan remaja. "Outbreak yang terjadi di Italia, Belanda, Prancis, India, serta Malaysia, menunjukkan adanya peningkatan infeksi Covid pada anak dan remaja," kata Aman dalam keterangannya, Selasa (11/5/2021).
Baca juga: Mutasi Virus Covid-19, Menkes Bilang Testing Berubah Juga
Mengutip data British Medical Journal (BMJ) pada Januari 2021, kata dia, jumlah anak dan remaja yang terinfeksi covid di Israel meningkat pesat sejak merebaknya varian B.1.1.7 Proporsi kasus pada pasien usia dibawah 10 tahun meningkat hingga 23 persen. Bahkan Israel juga telah membuka ruang ICU khusus Covid pada anak.
Tak hanya itu, katanya, di Corzano-Italia, ditemukan sebagian besar warga yang terinfeksi Covid adalah anak usia Sekolah Dasar atau lebih muda. Di kota kecil Lasingerland - Belanda, dari sekitar 818 guru, murid, staf sekolah yang diperiksa, ditemukan 123 kasus positif dengan 46 diantaranya merupakan varian mutasi virus baru B.1.1.7.
Baca Juga
Menurut dia, outbreak yang terjadi di sejumlah negara tersebut menunjukkan kewaspadaan dalam pembukaan sekolah. Langkah mitigasi risiko seperti implementasi sistem 'bubble', penggunaan masker, ventilasi yang baik dengan jumlah murid yang dibatasi, serta screening berkala untuk guru, murid serta staf sekolah sangat penting untuk dilakukan.
"Semestinya kasus di negara lain menjadi pelajaran bagi Indonesia untuk tidak membuka sekolah tatap muka (luring) jika tidak sesuai anjuran IDAI dan organisasi profesi kesehatan, serta bagi fasilitas pelayanan kesehatan agar mulai menyediakan ruang ICU covid khusus anak dan remaja," ujar dia.
(muh)
tulis komentar anda