La Nyalla Ingatkan Pemerintah Cegah Banjir Impor Ayam Brasil

Senin, 03 Mei 2021 - 17:41 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti. Foto/Istimewa
JAKARTA - Kalah dalam gugatan di sidang sengketa Badan Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO), Indonesia diharuskan memenuhi tuntutan kewajiban impor ayam .

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah segera bersikap serta mengantisipasi kemungkinan banjirnya impor ayam dari Brasil.

Menurut senator Jawa Timur ini, kekalahan Indonesia di sidang WTO menjadi ancaman bagi peternak ayam lokal. Untuk itu, dia berharap pemerintah bisa menyelamatkan produksi ayam dalam negeri.

"Buntut kekalahan di sidang WTO membuat Indonesia mau tidak mau membuka keran impor daging ayam dari Brasil. Kondisi ini kita khawatirkan akan membuat pasar dibanjiri ayam-ayam impor dan menggeser komoditas daging ayam dalam negeri," tutur La Nyalla, Senin (3/5/2021).

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu mendorong pemerintah berjuang maksimal dalam upaya banding di sidang sengketa perdagangan WTO melawan Brasil. Meski begitu, ia meminta pemerintah mulai melakukan upaya antisipasi untuk menghindari tergerusnya stok ayam dalam negeri.



"Kita harus sudah melakukan antisipasi sebagai tindakan preventif terhadap dampak negatif bagi para peternak lokal dan kecil karena banjirnya daging ayam lokal di pasaran akan menjadi penyebab anjloknya harga, karena daging ayam Brazil sangat murah, hanya berkisar Rp14.500/kg," katanya. Baca juga: Gibran Keliling Toko Kembalikan Duit Pungli, Iwan Fals Sebut Cocok Maju 2024

Sedangkan untuk daging ayam lokal, La Nyalla menilai biaya produksi yang sangat tinggi membuat harga ayam dalam negeri menjadi lebih mahal.

Untuk itu, kata dia, harus ada efisiensi produksi daging ayam lokal. Mulai dari penyiapan bibit Day Old Chick (DOC), biaya pakan, sampai meminimalisasi risiko kematian ayam dalam proses pengangkutan.

"Biaya pakan yang berkontribusi 60 persen terhadap harga ayam harus terus diturunkan. Peternak harus mulai mencari alternatif, sehingga biaya produksi daging ayam bisa diturunkan," ujar La Nyalla.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More