Komnas HAM Turun Tangan Atasi Kasus Bentrokan di Desa Wadas Purworejo

Rabu, 28 April 2021 - 14:20 WIB
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) turun tangan terkait bentrok antara warga dan aparat kepolisian saat aksi penolakan tambang batuan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo , Jawa Tengah, pekan lalu. Komnas HAM telah mengubungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Untuk kasus di Desa Wadas, ini sudah ditangani. Sebetulnya Pak Beka (Komisioner Komnas HAM) kemarin kontak langsung dengan kepolisian daerah, juga dengan Gubernur Mas Ganjar Pranowo untuk turun langsung menyelesaikan," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam sebuah webinar, Rabu (28/4/2021).

Lebih jauh dijelaskan Taufan, terjadinya persinggungan antara satu kelompok dengan kelompok lain yang berbeda kepentingan memang harus dipastikan bisa selesai dengan cara mediasi. Berkaca dalam kasus Wadas, warga yang sempat ditahan pun sudah kembali dibebaskan.

Baca juga: Helmy Faishal: PBNU Turunkan Tim Advokasi Dampingi Warga di Wadas





"Mudah-mudahan ini dengan mediasi yang kita lakukan dengan Pemda, Pak Gubernur turun langsung dengan timnya itu bisa selesai dan mendapatkan kesepemahaman di antara warga masyarakat dengan pelaksanaan projek tersebut," katanya.

Di kesempatan yang sama, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menjelaskan, pada Jumat (30/4/2021) lusa berencana meminta beberapa keterangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Adapun maksud pemanggilan itu untuk mendetailkan kronologi dan membahas bagaimana langkah-langkah penyelesaian.

"Soal Wadas jadi, hari Jumat mendatang akan ada permintaan keterangan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendetilkan, seperti apa kasusnya dan juga ya mendiskusikan langkah-langkah penyelesaiannya," tutur Beka.

Baca juga: Pemuda Purworejo Bekap Mulut Wanita yang Dikencani hingga Pingsan



Sebelumnya, sejumlah aparat TNI-Polri mendatangi Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (23/4/2021). Kedatangan aparat gabungan Itu dalam rangkaian sosialisasi pemasangan patok tambang batuan andesit.

Warga pun menolak. Mereka juga melakukan aksi blokir jalan dengan potongan ranting dan dahan pohon. Proses sosialisasi pemasangan patok itu pun berakhir ricuh dan sejumlah warga terlibat bentrok dengan apparat. Belasan warga turut diamankan dalam bentrokan tersebut.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More