Abdul Mu'ti Dinilai Punya Kompetensi Mumpuni Gantikan Nadiem Makarim
Minggu, 18 April 2021 - 10:09 WIB
JAKARTA - Direktur Indonesia Government And Parliament Watch (IGPW), M Huda Prayoga meyakini Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti dapat membawa dunia pendidikan Indonesia menjadi lebih baik. Hal itu dikatakan dia untuk merespons isu reshuffle kabinet yang kembali menghangat.
Huda menuturkan dalam wacana reshuffle ini nama Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim termasuk paling disorot karena dinilai gagal dalam mengurus pendidikan di Tanah Air. Hal tersebut dikuatkan dengan sejumlah penilaian dari lembaga pemerhati pendidikan, lembaga survei dan pandangan praktisi pendidikan.
"Sedangakan dalam wacana reshuffle kali ini juga, ada nama Mas Mu’ti yang mengemuka. Beliau dengan rekam jejaknya dinilai publik sebagai sosok yang memiliki kompetensi untuk memperbaiki pendidikan Indonesia," ujar dia saat dimintai tanggapannya oleh MNC Portal, Minggu (18/4/2021).
Huda menilai kuatnya respons publik terhadap isu reshuffle ini sebagai sesuatu yang wajar dan baik. Hal ini menunjukkan kepedulian publik terhadap pemerintah serta adanya semacam ketidakpuasan masyarakat akan kinerja pembatu Presiden. Para menteri dituntut bekerja optimal untuk kepentingan rakyat.
Walau demikian, lanjut dia, Presiden juga tetap harus mempertimbangkan suara publik tentang menteri-menteri yang dianggap tidak punya kinerja baik. Mendikbud Nadiem, lanjut Huda, adalah salah satu menteri yang disorot kuat oleh publik.
Sedangkan nama Abdul Mu'ti yang saat ini digadang-gadang menggantikan posisi Nadiem, memang memiliki pemahaman yang baik terhadap kompleksitas masalah pendidikan di Tanah Air.
"Saya pikir kalau Mas Mu’ti diberikan amanah oleh Presiden akan memberikan kontribusi besar terhadap dunia pendidikan Tanah Air. Beliau adalah sosok pendidik, track recordnya jelas serta paham terhadap peta persoalan pendidikan di Indonesia," tutur Huda.
Sementara itu, Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat dikonfirmasi mengenai ini tidak berbicara banyak. Ia mengaku belum ada komunikasi dari pihak Istana kepada dirinya ataupun kepada PP Muhammadiyah secara kelembagaan.
"Sampai sekarang tidak ada komunikasi. Hanya tahu dari berita media. Wait and see saja," singkatnya.
Huda menuturkan dalam wacana reshuffle ini nama Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim termasuk paling disorot karena dinilai gagal dalam mengurus pendidikan di Tanah Air. Hal tersebut dikuatkan dengan sejumlah penilaian dari lembaga pemerhati pendidikan, lembaga survei dan pandangan praktisi pendidikan.
"Sedangakan dalam wacana reshuffle kali ini juga, ada nama Mas Mu’ti yang mengemuka. Beliau dengan rekam jejaknya dinilai publik sebagai sosok yang memiliki kompetensi untuk memperbaiki pendidikan Indonesia," ujar dia saat dimintai tanggapannya oleh MNC Portal, Minggu (18/4/2021).
Huda menilai kuatnya respons publik terhadap isu reshuffle ini sebagai sesuatu yang wajar dan baik. Hal ini menunjukkan kepedulian publik terhadap pemerintah serta adanya semacam ketidakpuasan masyarakat akan kinerja pembatu Presiden. Para menteri dituntut bekerja optimal untuk kepentingan rakyat.
Walau demikian, lanjut dia, Presiden juga tetap harus mempertimbangkan suara publik tentang menteri-menteri yang dianggap tidak punya kinerja baik. Mendikbud Nadiem, lanjut Huda, adalah salah satu menteri yang disorot kuat oleh publik.
Sedangkan nama Abdul Mu'ti yang saat ini digadang-gadang menggantikan posisi Nadiem, memang memiliki pemahaman yang baik terhadap kompleksitas masalah pendidikan di Tanah Air.
"Saya pikir kalau Mas Mu’ti diberikan amanah oleh Presiden akan memberikan kontribusi besar terhadap dunia pendidikan Tanah Air. Beliau adalah sosok pendidik, track recordnya jelas serta paham terhadap peta persoalan pendidikan di Indonesia," tutur Huda.
Sementara itu, Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat dikonfirmasi mengenai ini tidak berbicara banyak. Ia mengaku belum ada komunikasi dari pihak Istana kepada dirinya ataupun kepada PP Muhammadiyah secara kelembagaan.
"Sampai sekarang tidak ada komunikasi. Hanya tahu dari berita media. Wait and see saja," singkatnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda