Dampak Terkini Siklon Tropis Seroja Akibatkan 13.230 Warga NTT Mengungsi
Rabu, 07 April 2021 - 14:41 WIB
JAKARTA - Cuaca ekstrem dampak siklon tropis Seroja di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) memicu terjadinya bencana di sejumlah wilayah yang mengakibatkan sebanyak 13.230 orang mengungsi.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per 7 April 2021, pukul 14.00 WIB sebanyak 13.230 mengungsi. Sementara itu, wilayah administrasi yang terdampak yakni kabupaten dan kota di NTT terdampak.
Di antaranya Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, Timor Tengah Utara, dan Kupang.
“Data dari Pusdalop kita hari ini per 7 April 2021 pukul 2 siang ada 124 orang meninggal dunia,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers virtual dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Raditya mengatakan bahwa data jumlah korban sangat dinamis. “Sekali lagi, data akan sangat dinamis dan akan terus kami update bilamana ada penambahan. Selain itu, total korban hilang mencapai 74 orang, kemudian 129 orang luka-luka dan 13.230 orang mengungsi.” Baca juga: BMKG Bantah Isu Bakal Terjadi Tsunami di NTT
“Dan kami akan merinci seberapa banyak data yang kami dapatkan. Di sini data dari 124 jiwa yang meninggal, 67 dari Kabupaten Flores Timur, kemudian dari Lembata ada 28, kemudian 21 dari Kabupaten Alor, kemudian 3 dari Kabupaten Malaka, 2 dari Kabupaten Sabu Raijua, 1 dari kota Kupang, 1 dari Kabupaten Ende, dan 1 dari Kabupaten Kupang,” papar Raditya.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per 7 April 2021, pukul 14.00 WIB sebanyak 13.230 mengungsi. Sementara itu, wilayah administrasi yang terdampak yakni kabupaten dan kota di NTT terdampak.
Di antaranya Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, Timor Tengah Utara, dan Kupang.
“Data dari Pusdalop kita hari ini per 7 April 2021 pukul 2 siang ada 124 orang meninggal dunia,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers virtual dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Raditya mengatakan bahwa data jumlah korban sangat dinamis. “Sekali lagi, data akan sangat dinamis dan akan terus kami update bilamana ada penambahan. Selain itu, total korban hilang mencapai 74 orang, kemudian 129 orang luka-luka dan 13.230 orang mengungsi.” Baca juga: BMKG Bantah Isu Bakal Terjadi Tsunami di NTT
“Dan kami akan merinci seberapa banyak data yang kami dapatkan. Di sini data dari 124 jiwa yang meninggal, 67 dari Kabupaten Flores Timur, kemudian dari Lembata ada 28, kemudian 21 dari Kabupaten Alor, kemudian 3 dari Kabupaten Malaka, 2 dari Kabupaten Sabu Raijua, 1 dari kota Kupang, 1 dari Kabupaten Ende, dan 1 dari Kabupaten Kupang,” papar Raditya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda