Penyebab Jaringan Teroris Lakukan Serangan Sporadis
Sabtu, 03 April 2021 - 17:55 WIB
"Kita tidak ingin wilayah ini menjadi wilayah yang terus bermasalah. Untuk itu kita dengan wilayah ASEAN terus berkoordinasi untuk membendung ini karena banyak orang Indonesia juga yang tiba di sana, demikian pula sebaliknya. Ini menjadi counter tersendiri yang perlu dilakukan bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri, ormas-ormas, OKP, tokoh agama, tokoh masyarakat, napiter kita libatkan untuk membendung," tuturnya.
Menurut Wawan, pelaku terorisme ini pada dasarnya sel lama hanya saja rekrutmen baru. Rekrutmen ini terus berjalan dengan memposting berbagai ajakan dan agitasi untuk bergabung dan mereka bisa melakukan tanya jawab via media sosial (medsos). Kalau polanya pola lama, tapi caranya dan rekrutmennya orang baru, terutama generasi milenial karena menganggap generasi milenial masih labil.
"Generasi milenial relatif tidak banyak tanggungan, keberaniannya lebih, lebih emosional dan lebih berpikir pragmatis. Apalagi daripada susah-susah demikian hidup lebih baik mati masuk surga. Memberikan model iming-iming gambaran melepaskan beban dari semua yang ada," jelas Wawan.
Menurut Wawan, pelaku terorisme ini pada dasarnya sel lama hanya saja rekrutmen baru. Rekrutmen ini terus berjalan dengan memposting berbagai ajakan dan agitasi untuk bergabung dan mereka bisa melakukan tanya jawab via media sosial (medsos). Kalau polanya pola lama, tapi caranya dan rekrutmennya orang baru, terutama generasi milenial karena menganggap generasi milenial masih labil.
"Generasi milenial relatif tidak banyak tanggungan, keberaniannya lebih, lebih emosional dan lebih berpikir pragmatis. Apalagi daripada susah-susah demikian hidup lebih baik mati masuk surga. Memberikan model iming-iming gambaran melepaskan beban dari semua yang ada," jelas Wawan.
(zik)
tulis komentar anda