Sel-Sel Terorisme Masih Ada, Wapres Ma'ruf Amin: Terus Waspada
Selasa, 30 Maret 2021 - 15:49 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan sel-sel terorisme masih ada di sejumlah titik di Indonesia. Mereka bersembunyi sehingga tak terlihat, namun bisa muncul secara tiba-tiba. Karena itulah masyarakat bersama aparat harus terus waspada.
Hal itu dikatakan Ma'ruf merespons adanya serangan bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan dan penangkapan jaringan teroris lainnya di sejumlah daerah.
"Ternyata masih ada sel-sel itu. Kadang-kadang dia tidak muncul, tapi satu ketika dia tiba-tiba muncul, jadi masyarakat harus terus waspada," kata Ma'ruf seusai meninjau vaksinasi di Barito Utara, Kalimantan Tengah, Selasa (30/3/2021).
Ma'ruf berharap tokoh agama dan tokoh masyarakat bahu-membahu bersama aparat untuk memberi edukasi bahaya radikalisme-terorisme dan juga meningkatkan kewaspadaan di lingkungan sekitarnya.
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga bilang bahwa terorisme tidak ada kaitanya dengan agama apa pun. Sebab, tidak ada satu pun ajaran agama yang menyuruh pemeluknya melakukan kekerasan, apalagi hingga menyebabkan korban jiwa.
"Terorisme itu tidak ada kaitannya dengan agama, tidak ada agama yang yang memberikan toleransi terjadinya terorisme, kekerasan, apalagi sampe membunuh orang lain dan dirinya sendiri, itu nggak ada hubungan, karena itu semua agama mengutuk perbuatan itu," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa bom bunuh diri terjadi di Kota Makassar. Bom meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 28 Maret 2021 pukul 10.20 WITA.
Pelakunya berjumlah dua orang dan menggunakan sepeda motor ketika melakukan aksinya. Pelaku langsung meninggal dunia setelah meledakkan diri. Sebanyak 20 orang dilaporkan terluka akibat insiden tersebut.
Kedua terduga pelaku adalah pasangan suami istri. Mereka bernama Lukman dan Yogi Sahfitri Fortuna. Pelaku diduga terafiliasi dengan JAD. Jenazah keduanya dimakamkan dalam satu liang lahat.
Polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap terduga teroris lainnya di sejumlah titik, pasca pengeboman Gereja Katedral. Mereka kini sedang diperiksa secara intensif oleh aparat.
Hal itu dikatakan Ma'ruf merespons adanya serangan bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan dan penangkapan jaringan teroris lainnya di sejumlah daerah.
"Ternyata masih ada sel-sel itu. Kadang-kadang dia tidak muncul, tapi satu ketika dia tiba-tiba muncul, jadi masyarakat harus terus waspada," kata Ma'ruf seusai meninjau vaksinasi di Barito Utara, Kalimantan Tengah, Selasa (30/3/2021).
Ma'ruf berharap tokoh agama dan tokoh masyarakat bahu-membahu bersama aparat untuk memberi edukasi bahaya radikalisme-terorisme dan juga meningkatkan kewaspadaan di lingkungan sekitarnya.
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga bilang bahwa terorisme tidak ada kaitanya dengan agama apa pun. Sebab, tidak ada satu pun ajaran agama yang menyuruh pemeluknya melakukan kekerasan, apalagi hingga menyebabkan korban jiwa.
"Terorisme itu tidak ada kaitannya dengan agama, tidak ada agama yang yang memberikan toleransi terjadinya terorisme, kekerasan, apalagi sampe membunuh orang lain dan dirinya sendiri, itu nggak ada hubungan, karena itu semua agama mengutuk perbuatan itu," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa bom bunuh diri terjadi di Kota Makassar. Bom meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 28 Maret 2021 pukul 10.20 WITA.
Pelakunya berjumlah dua orang dan menggunakan sepeda motor ketika melakukan aksinya. Pelaku langsung meninggal dunia setelah meledakkan diri. Sebanyak 20 orang dilaporkan terluka akibat insiden tersebut.
Kedua terduga pelaku adalah pasangan suami istri. Mereka bernama Lukman dan Yogi Sahfitri Fortuna. Pelaku diduga terafiliasi dengan JAD. Jenazah keduanya dimakamkan dalam satu liang lahat.
Polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap terduga teroris lainnya di sejumlah titik, pasca pengeboman Gereja Katedral. Mereka kini sedang diperiksa secara intensif oleh aparat.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda