Kubu Moeldoko Sebut Kubu AHY Bangun Narasi Menyesatkan
Senin, 29 Maret 2021 - 10:03 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat (PD) hasil KLB Muhammad Rahmad menyatakan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melalui corong-corong juru bicaranya selama ini telah membangun narasi yang menyesatkan.
Hal itu dikatakan Rahmad merespons pernyataan Ketua Umum PD KLB Moeldoko yang beralasan bahwa dirinya menerima pinangan menjadi Ketum karena 'pertarungan ideologi' yang kemudian disikapi sinis oleh kubu AHY.
"Misalnya; menuduh Pemerintahan Presiden Jokowi atau Istana terlibat; menuduh Bapak Moeldoko membeli Partai Demokrat sehingga SBY menyampaikan dalam keterangannya bahwa Partai Demokrat Not For Sale; dan tuduhan tuduhan lainnya yang sama sekali tidak berdasar," tuturnya saat dihubungi, Senin (29/3/2021).
Rahmad mengatakan, melalui pernyataan terbuka di akun Instagramnya dan juga bisa dilihat secara terbuka oleh semua pihak termasuk Presiden Jokowi tentunya bahwa Moeldoko menjelaskan dia dipinang oleh kader kader se-Indonesia untuk menyelamatkan Partai Demokrat.
"Menyelamatkan partai dari pengelolaan sewenang-wenang dan menyelamatkan partai dari penyusupan ideologis radikal yang dapat merusak masa depan demokrasi Indonesia," ungkap dia.
Menurut Rahmad, pernyataan Moeldoko ini juga menjawab tuduhan-tuduhan SBY dan AHY selama ini yang tidak berdasar. Juga menjelaskan kepada publik bahwa SBY dan AHY serta pengikutnya telah menebar berita tidak benar dan memfitnah Moeldoko.
"Ini sungguh cara-cara yang sangat bertentangan dengan etika agama dan etika berdemokrasi di Indonesia. Kami sangat menyayangkan itu, yang semestinya, tuduhan-tuduhan fitnah itu tidak perlu terjadi. Apalagi dari seorang mantan presiden Republik Indonesia," ucapnya.
Lihat Juga: 4 Kapolri Sebelum Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada yang Menjabat di Era SBY dan Jokowi
Hal itu dikatakan Rahmad merespons pernyataan Ketua Umum PD KLB Moeldoko yang beralasan bahwa dirinya menerima pinangan menjadi Ketum karena 'pertarungan ideologi' yang kemudian disikapi sinis oleh kubu AHY.
"Misalnya; menuduh Pemerintahan Presiden Jokowi atau Istana terlibat; menuduh Bapak Moeldoko membeli Partai Demokrat sehingga SBY menyampaikan dalam keterangannya bahwa Partai Demokrat Not For Sale; dan tuduhan tuduhan lainnya yang sama sekali tidak berdasar," tuturnya saat dihubungi, Senin (29/3/2021).
Rahmad mengatakan, melalui pernyataan terbuka di akun Instagramnya dan juga bisa dilihat secara terbuka oleh semua pihak termasuk Presiden Jokowi tentunya bahwa Moeldoko menjelaskan dia dipinang oleh kader kader se-Indonesia untuk menyelamatkan Partai Demokrat.
"Menyelamatkan partai dari pengelolaan sewenang-wenang dan menyelamatkan partai dari penyusupan ideologis radikal yang dapat merusak masa depan demokrasi Indonesia," ungkap dia.
Menurut Rahmad, pernyataan Moeldoko ini juga menjawab tuduhan-tuduhan SBY dan AHY selama ini yang tidak berdasar. Juga menjelaskan kepada publik bahwa SBY dan AHY serta pengikutnya telah menebar berita tidak benar dan memfitnah Moeldoko.
"Ini sungguh cara-cara yang sangat bertentangan dengan etika agama dan etika berdemokrasi di Indonesia. Kami sangat menyayangkan itu, yang semestinya, tuduhan-tuduhan fitnah itu tidak perlu terjadi. Apalagi dari seorang mantan presiden Republik Indonesia," ucapnya.
Lihat Juga: 4 Kapolri Sebelum Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada yang Menjabat di Era SBY dan Jokowi
(zik)
tulis komentar anda