Moeldoko Ungkap Alasan Bersedia Pimpin Demokrat, Andi Arief: Mau Cuci Tangan

Minggu, 28 Maret 2021 - 21:15 WIB
loading...
Moeldoko Ungkap Alasan...
Politikus Partai Demokrat, Andi Arief. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menanggapi rekaman video Kepala Staf Presiden Moeldoko yang menjelaskan tentang alasannya mau menerima tawaran untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

Andi menilai pernyataan Moeldoko bentuk persiapan atau kuda-kuda untuk "cuci tangan" dari kekisruhan terkait Demokrat.

Dia juga menduga nantinya Moeldoko akan menjawab dirinya hanya diundang menghadiri KLB jika nanti pendaftaran di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) gagal.

"Pak Moeldoko sudah pasang kuda-kuda mau cuci tangan. Nanti kalau gagal daftar di Depkumham dia akan menjawab saya cuma diundang, kata panitia penyelenggara AD/ART sudah sesuai. Itulah inti video Moeldoko menjawab kudeta yang beredar. Bukan sikap ksatria. Mau mencuri tertangkap basah," kata Andi seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @AndiArief_, Minggu (28/3/2021).

Seperti diberitakan sebelumnya, Moeldoko mengungkap alasan yang membuat dirinya memutuskan tawaran untuk memimpin Partai Demokrat lewat forum KLB di Sibolangit, Deli Serdang, Medan beberapa waktu lalu.

Moeldoko menyatakan sebagai orang yang didaulat memimpin Partai Demokrat, dia melihat ada kekisruhan yang sudah terjadi. Dimana, arah Demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

Di samping itu, dia membeberkan alasan yang membuat dirinya menerima tawaran memimpin partai daro para kader partai Demokrat yang hadir dalam forum KLB. "Ada situasi khusus dalam perpolitikan nasional yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024," kata Moeldoko dalam akun instagramnya @dr_moeldoko, Minggu (28/3/2021).

Eks Panglima TNI itu menyebut pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Menurutnya, ini telah menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas pada 2045.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2715 seconds (0.1#10.140)